Jumat, 14 September 2012

0 Pilkada Cilacap; Barang bukti politik uang Rp 214 juta.


Barang bukti politik uang Rp 214 juta di Pilkada Cilacap

Barang bukti politik uang Rp 214 juta di Pilkada Cilacap
Ka

Pemilihan Umum Kepala Daerah Cilacap yang digelar Minggu (9/9) lalu berjalan lancar dan aman. Hanya saja, pemilihan itu dinodai dengan temuan barang bukti berupa uang sejumlah Rp 214 juta. Uang itu diklaim sebagai barang bukti terbanyak kasus dugaan politik uang di Indonesia.

"Saya juga kaget setelah diberi tahu Badan Pengawas Pemilu," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Cilacap, Sani Ariyanto, Kamis ( 13/9).

Dia mengatakan, supervisi dilakukan langsung oleh Tim Asistensi Bawaslu Indonesia. Berdasarkan supervisi tersebut, politik uang di Cilacap menduduki peringkat tertinggi nasional dengan barang bukti uang senilai Rp 214 juta lebih.

Menurut dia, uang dugaan praktik politik uang tersebut diamankan Panwaslu Cilacap pada Sabtu (8/9) malam dari tangan tim kampanye pasangan nomor urut 1 (Novita Wijayanti-Mochamad Muslich) yang diduga akan disebarkan di wilayah Kecamatan Bantarsari.

Berdasarkan data Bawaslu, kata dia, temuan praktik politik uang dalam pelaksanaan pilkada di Indonesia selama ini masih di bawah Rp 100 juta. "Sebelum Pilkada Cilacap, praktik politik uang tertinggi sebesar Rp 50 juta," kata Sani.

Sani menambahkan, pihaknya masih melakukan klarifikasi terkait dugaan praktik politik yang dilakukan Tim Kampanye Jelita Bersih (Novita Wijayanti-Mochamad Muslich). Berdasarkan pengakuan dua orang pelaku penyebar selebaran kampanye hitam, kata dia, perbuatan itu diduga didalangi oleh seorang anggota DPRD Cilacap berinisial Pur yang merupakan anggota Tim Kampanye Jelita Bersih.

"Saat dilakukan klarifikasi, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji yang merupakan petahana, menyatakan tidak terlalu mempermasalahkan kampanye hitam tersebut," katanya.

Fran Lukmas, Ketua DPC PDI Perjuangan Cilacap mengatakan, uang tersebut merupakan uang untuk membayar saksi di TPS. "Itu bukan money politic, tapi memang disediakan untuk membayar saksi," katanya.

Pilkada Cilacap yang digelar pada Minggu (9/9) diikuti dua pasangan peserta, yakni pasangan Novita Wijayanti-Mochamad Muslich yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia, serta pasangan Tatto Suwarto Pamuji-Akhmad Edi Susanto diusung Partai Golongan Karya, Partai Amanat Nasional, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Karya Peduli Bangsa.

Novita Wijayanti yang mencalonkan diri sebagai bupati ini merupakan Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah. Novita yang merupakan putri Ketua DPRD Cilacap Fran Lukman ini juga menjabat Ketua DPD KNPI Jawa Tengah periode 2010-2013. Sedangkan Tatto Suwarto Pamuji yang mencalonkan diri sebagai bupati merupakan petahana yang menjabat Bupati Cilacap sejak Mei 2011 menggantikan Probo Yulastoro yang dipidana karena tersangkut kasus korupsi.

Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cilacap yang telah ditutup sejak Minggu (9/9) pukul 22.02 WIB, pasangan Tatto-Edi meraih 390.144 suara (61 persen) dan pasangan Novita-Muslich meraih 249.414 suara (39 persen). Rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat KPU dan penetapan hasil Pilkada Cilacap akan dilaksanakan pada 14-15 September 2012.

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates