Jumat, 28 September 2012

0 Menuju Pemilukada Jawa tengah






Pencanangan tahapan Pemilihan Gubernur Jateng 26 Mei 2013 resmi dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng. Pencanang-an tersebut kita tanggapi dengan optimisme bahwa Pilgub Jateng 2013 akan berlangsung dengan baik, tertib, aman, dan menghasil-kan pemimpin yang akan memba-wa provinsi ini lebih maju. Pencanganan tersebut tentu bukan sebuah seremonialitas belaka, tetapi mengandung pertanggungjawaban yang berat agar hak pilih rakyat terpenuhi.

Dalam rangka pemenuhan tanggung jawab serta menjamin hak pilih rakyat itulah, sosialisasi terkait pentahapan pilgub akan sangat penting. Sosialisasi menuju Pilgub 2013 telah dengan sendirinya terlaksana melalui proses penjaringan bakal calon dari sejumlah partai. Namun, sosialisasi semacam itu baru terbatas pada ’’sosialisasi politik’’ sebagai imbas dari strategi komunikasi politik partai untuk memenangkan para kandidat yang diusung.

Sosialisasi secara menyeluruh jauh lebih penting karena sekaligus juga merupakan pendidikan politik bagi masyarakat agar menggunakan hak pilih secara cerdas dan bebas dari politik uang. Tanpa pendidikan politik yang intens kepada masyarakat, pesta demokrasi tersebut akan terbatas sebagai persaingan strategi dan kapital partai politik untuk mengunggulkan para calonnya. Mengingat pilgub tinggal 8 bulan lagi, sosialisasi menyeluruh tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Waktu yang tersedia relatif sangat pendek untuk membangun pemahaman warga pemilih sebagai pemilih yang cerdas. Suasana adhem ayem menuju Pilgub 2013 semakin terasa dengan masih jauhnya kepastian calon-calon yang akan maju. Kecuali PDIP yang sudah melakukan penjaringan calon, partai-partai lain masih saling melirik dan menunggu sembari sesekali melontarkan wacana publik. Tanpa kegairahan, sulit dihasil-kan pilihan yang berkualitas.

Dinamika menuju Pilgub 2013 memang terasa lebih sunyi dibandingkan pada Pilgub 2008. Ketika itu, wacana publik sudah digairahkan sejak berbulan-bulan sebelum pemungutan suara dengan isu seputar figur calon, koalisi partai politik, dan komunikasi politik dari partai-partai politik. Jika kini partai-partai seperti mengalami ’’krisis calon’’ sehingga belum terasa greget pilgub, hal itu tidak berarti pihak-pihak lain lantas berdiam diri dan hanya pasif menunggu manuver partai.

Anggaran Pilgub 2013 yang dipangkas menjadi Rp 621,8 miliar dari rencana Rp 907.5 miliar tidak perlu menjadi alasan untuk tidak menggairahkan pilgub. Masyarakat saat ini mendambakan perubahan melalui pilgub karena sosok para kepala daerah masih sering dinilai berjarak jauh dan tidak bersentuhan dengan kebutuhan riil warga. Untuk itulah, pentahapan Pilgub Jateng oleh KPU mutlak dibingkai komunikasi strategis agar direspons partai dengan calon-calon berkualitas.

http://www.suaramerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates