PROFESIONALISME partai dalam mengelola aktivitas politik menjadi salah satu pertaruhan penting untuk mempertahankan eksistensi politiknya, baik pada lembaga legislatif maupun eksekutif. Profesor Guy Peters menegaskan bahwa akar kekuatan politik (pelembagaan) dari sebuah parpol adalah rakyat (pemilih) sebagai pilar pendukung utamanya.
Dukungan rakyat terhadap sebuah partai ditentukan oleh soliditas, loyalitas, dan profesionalisme pengelolaan parpol tersebut. Kinerja pengurus atau pengelola parpol dalam melayani kepentingan rakyat (pemilih) akan menjadi ''trade mark'', sebagai acuan rakyat untuk menjatuhkan pilihan politiknya.
Ketika parpol tak mampu mengelola dan melembagakan sistem demokrasi yang profesional maka hampir pasti partai itu akan terpuruk. Parpol yang besar dan melembaga dalam perspektif Guy Peters (2008:14-16) ada-lah mereka yang punya kemampuan pengelolaan demo-krasi yang profesional sistemik, bertumpu pada kejelasan meka-nisme kelembagaan. Praktiknya yakni menempatkan rule of law (AD/ART) sebagai dasar untuk menentukan gerak dan keputusan partai.
Aturan ''Perorangan''
Dalam konteks Partai Demokrat (PD) Jateng, sangat disayangkan kalau mekanisme pengelolaan partai lebih didasarkan pada aturan ''perorangan'' (rule of person), yaitu mekanisme mengatur atau mengelola partai bukan berdasarkan AD/ ARTmelainkan lebih karena pertarungan kepentingan politik orang per orang.
Aturan perorangan yang dikemas melalui izin DPP menjadi momok besar yang bisa menjadi senjata untuk mengulur ulur waktu penyelenggaraan musyawarah daerah (musda). Pernyataan banyak elite partai itu di Jakarta yang berkali-kali mengatakan,'' jika ada anggota atau pengurus tidak cocok dengan partai ini silakan keluar'', sesungguhnya mewujudkan ketidakmampuan mengelola perbedaan danpluralisme di partai tersebut.
Bahkan pernyataan itu memancarkan arogansi politik yang akan berdampak negatif bagi Demokrat Jateng pada 2014, bahkan sangat mungkin menguntungkan partai lain, khususnya PDIP dan Golkar. Sangat nyata di internal Demokrat, terdapat beberapa faksi yang saling bersaing, bahkan mungkin saling menjatuhkan, tetapi semua bergantung pada tokoh sentral, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jumlah elite Demokrat yang terjerat kasus hukum juga akan makin memperpuruk popularitas dan elektabilitas parpol itu dalam Pemilu 2014. Bukannya persoalan itu cepat diselesaikan, realitasnya diperparah oleh berbagai persoalan terkait musda yang sudah lama berlarut-larut.
Kompleksitas persoalan itu makin sulit dikelola karena masuknya berbagai pihak yang berkepentingan menyangkut Pilgub Jateng yang dijadwalkan pada 26 Mei 2013. Tidak bisa dimungkiri saat ini Demokrat tidak memiliki figur internal yang cukup laku jual popularitas dan elektabilitasnya pada pilgub mendatang. Akibatnya, aturan-aturan perorangan masuk dan mengintervensi proses politik menjelang pilgub.
Peringkat Ke-2
Internal Demokrat yang bermasalah ditunjukkan dari ketidakmampuan mengelola persoalan internal melalui musda, akan melahirkan pertanyaan apakah partai itu mampu mempertahankan perolehan suara (peringkat ke-2) sebagaimana Pemilu 2009?
Soliditas dan hampir nirmasalah besar pada partai-partai lain di Jawa Tengah, khususnya PDIP, Golkar , dan PKS bisa menempatkan Demokrat dalam posisi yang sulit pada Pemilu 2014. Apakah nanti 17 kursi Demokrat di DPRD Jateng bisa dipertahankan atau sebagian jatuh ke parpol lain yang faktanya lebih siap, lebih solid, lebih loyal, dan lebih profesional?
Survei Lembaga Pengkajian Pembangunan Daerah (LPPD) Jateng (2012) menunjukkan bahwa posisi tawar Demokrat di Jawa Tengah lebih memperlihatkan grafik menurun ketimbang naik dalam Pemilu 2014.
Kenapa? Pertama; persoalan hukum yang menjerat banyak elite partai itu di Jakarta berimbas pada citra yang kurang baik terhadap partai.
Kedua; konflik internal dengan berbagai faksinya memperlemah kekuatan politik parpol ini. Celaka-nya, konflik internal ini sangat sering terekspose. Ketiga; ketidakprofesionalan mengelola konflik internal akan berisiko melahirkan kader atau pengurus yang sakit hati, dan akan berimbas pada Pemilu 2014.
Dari beberapa realitas itu, kemampuan Demokrat Jateng mempertahankan perolehan kursi pada peringkat ke-2 menjadi pertanyaan besar. Satu-satunya yang masih bisa dipakai agar partai tidak terjun bebas dalam pere-butan kursi tahun 2014 adalah figur SBY. Pesona SBY masih berpengaruh besar pada tahun itu dan ia merupakan satu-satunya amunisi yang bisa membantu.
Bila Demokrat ingin tetap eksis sebagai partai besar maka pelembaga-an politik harus diprioritaskan, komitmen dan budaya politik demokratis harus dikedepankan sebagaimana anjuran SBY.
Selain itu, konflik internal harus diminimalisasi dan dikelola dengan baik, manajemen dadakan dan manuverpolitik yang kontraproduktif harus dihindari. Kalau semua tidak dilakukan maka parpol ini berisiko besar tercerabut dari akar politiknya, khususnya di Jateng. (10)
– Drs Teguh Yuwono MPol Admin, analis senior politik FISIP Undip, peserta Program Doktor Ilmu Pemerintahan, Direktur Eksekutif LPPD Jateng, alumnus Flinders University Australia
sumber;
Jika anda mencari Agen Togel Online yang bisa dipercaya.
BalasHapusPOIN4D adalah Situs togel (toto) online terbaik dan terpercaya,Discount terbesar dari 29% – 66%
HOT PROMO :
▶ Bonus New Member 10Rb dengan syarat Minimal Deposit 50rb
▶ Referal Terbesar : 2% !! Seumur Hidup
▶ Discount a dari 29% – 66%
▶ Roda Keberuntungan ( Bonus Spin dari Total Betting ) NEW!!!! Free maks JP = 500rb :)
▶ Livechat : https://goo.gl/1nRauX
▶ Pin BBM : D1A279B6/7B83E334(Full)
▶ Skype : Poin.4D
▶ WhatsApp : +85598291698
▶ Wechat : +85598291698
▶ Line : +85598291698
togel singapore