"Melalui buku ini, saya ingin membongkar kebohongan-kebohongan itu dengan mengatakan yang sesungguhnya terjadi," katanya.
Tak habis-habisnya para pensiunan Jenderal TNI AD terutama Alumni 1973 ke bawah, membuat cerita buruk mengenai Prabowo Subianto semasa bertugas di lingkungan TNI, khususnya waktu Prabowo aktif di Kopasus saat penugasan di Timor Timur.
Kemarin salah satu atasan Prabowo secara tidak langsung saat bertugas di Timor Timur yaitu Letnan Jenderal (Purn) Kiki Syahnakri pada saat itu menjabat Komandan Korem ( Danrem) di Tim-Tim, meluncurkan buku biographinya dengan judul Timor Timur “The Untold Story” . Di dalam buku tersebut, Kiki banyak menulis tentang penugasannya disana, baik berupa operasi Militer maupun operasi lainnya dalam lingkungan TNI AD.
Sebagai salah satu pimpinan TNI AD di Provinsi Timor Timur Kolonel Kiki, tentu banyak di bantu oleh Pasukan Khusus untuk mengatasi gerilyawan pimpinan Xaxana Gusmao agar Tim-Tim dapat lepas dari NKRI. Prabowo saat itu bertugas sebagai Wakil Komandan Kopasus, berusaha untuk membuat operasi terhadap gerilyawan secara halus, yakni membentuk massa tandingan dengan tujuan agar TNI AD tidak langsung berhadapan dengan massa pemberontak, agar TNI tidak dituduh membunuh rakyatnya sendiri oleh masyarakat Internasional.
Pembentukan massa tandingan oleh Prabowo untuk menghadapi Gerilyawan Xaxana Gusmao, mendapat penolakan keras dari Kiki sebagai pimpinan tertinggi TNI AD saat itu di Tim-Tim, dengan istilah Anak buah dilarang lebih pintar dari atasan, walaupun apa yang dilakukan oleh Prabowo terbukti lebih bagus dan lebih efektif secara strategy perang, namun karena Prabowo Juniornya Kiki ( Akabri 1971 dan Akabri 1974), maka Kiki menuduh Prabowo sebagai anak buah yang tidak menurut perintah komandan.
Sekilas buku Kiki ini mirip dengan bukunya Sintong Panjaitan pada tahun 2009 lalu, buku ini menceritakan bagaimana operasi militer TNI AD di Tim-Tim, dan kemudian diselingi dengan pembunuhan karakter terhadap seorang yang bernama Prabowo Subianto, oleh karena belum pernah ada seorang Jenderal TNI AD, yang memiliki kecakapan ilmu sehebat Prabowo.
Dapat di pastikan jika para pensiunan Jenderal sekelas Kiki membocorkan rahasia operasi Militer oleh TNI AD, maka rakyat seharusnya menanyakan para purnawirawan Jenderal ini , Jenderal macam apakah mereka ini. Rakyat kini semakin mengetahui, bahwa oknum-oknum petinggi TNI AD semasa orde Baru terbukti hanya Jenderal penjilat Pak Harto, dan memanfaatkan Prabowo sebagai jembatan penghubung untuk meraup jabatan tinggi dan tentunya akan bergelimpangan harta.
Lihat saja mantan petinggi TNI AD yang hadir tadi malam dalam peluncuran buku kiki tersebut, umumnya bekas Pangdam hingga KSAD saat orde baru.
Pergerakan para Jenderal tua ini untuk menggagalkan Prabowo Subianto menuju RI 1 yang ingin membawa Bangsa ini ke arah yang lebih baik dan lebih terhormat, seharusnya para senior Prabowo ini memberikan dukungan semaksimal mungkin, karena Junior mereka akan berhasil memimpin Bangsa ini sesuai dengan cita-cita dan amanat UUD 1945.
Namun kecemburuan terhadap The Rising Star Prabowo Subianto hingga saat ini masih saja terpendam dalam diri mereka, dengan alasan Prabowo sering membuat terobosan baru dan bagi mereka hal itu tidak baik karena Prabowo lebih pintar dari seniornya, dengan demikian berbagai cara pun dilakukan agar Prabowo terjungkal dalam Pilpres 2014 nanti.
Konon menurut informasi intelijen Kiki saat ini menjadi salah seorang tim sukses salah satu Capres tukang ngemplang uang rakyat dalam berbagai kasus korupsi maupun bermain lumpur panas di Jawa Timur sana, yang hingga kini proses ganti rugi bagi korban bencana ciptaan perusahaan Capres tersebut belum terselesaikan.
sumber : www.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar