Pusat game online sebenarnya sudah akrab ditelinga penulis ketika masih sekolah menegah pertama (SMP). Di tempat ini berkumpul para anak kecil dari sekolah dasar sampai remaja. Ratusan komputer berjajar rapi dengan kursi empuk. Suasana Air Conditioner (AC) yang nyaman. Tidak lupa headset untuk mendengar irama dari musik yang ditampilkan game online tersebut. Pusat game online marak di kota-kota besar di Indonesia dan mempunyai daya magnet tersendiri yang mampu mengundang anak-anak dan remaja untuk dimanjakan dengan permainan semu tesebut. Sebut saja Ragnarok, Gunbond, Counter Strike dan masih banyak lagi jenis permainan yang disajikan. Paket game pun ditawarkan kepada para gamer’s sehingga mereka betah untuk bermain hingga larut malam. Ada yang paket Rp 30.000 untuk 7 jam permainan. Tergantung pengelola pusat game online itu sendiri
Pengalaman teman penulis ketika itu bisa sampai menginap di pusat game online.Disini para game’s juga bisa memesan minuman ringan hingga makanan jika sewaktu-waktu mersakan lapar ataupun dahaga. Penulis juga mempunyai pengalaman di mana seorang ibu dihubungi pihak sekolah menanyakan anak dari ibu tersebut keberadaanya. Ibu itu pun mengatakan bahwa anaknya tadi diantar ke sekolah. Setelah usut punya usut ternyata anak tersebut “kabur” ke pusat game online. Sangat disayangkan sekali. Nilai dari prestasi akademik anak itupun menurun akibat seringnya bermain game online. Lalu,bagaimana seorang ibu bersikap menghadapi anaknya yang kecanduan bermain di pusat game online?
Langkah pertama adalah dengan membatasi uang saku anak. Uang saku yang diberikan orang tua biasanya sedikit berlebihan untuk membeli bekal belanja anaknya di kantin sekolah. Bisa juga disiasati agar ibu membawakan bekal makanan dari rumah sehingga kekhawatiran akan anak tersebut menggunakan uang bekal sebagai dana untuk bermain di pusat game online bisa sedikit teratasi. Buatlah aturan tertulis antara ibu dan anak. Misalnya,anak tidak boleh menggunakan uang bekalnya untuk hal-hal yang tidak terlalu penting dan cenderung untuk sesuatu yang boros. Agar anak anda sudah terlanjur gemar ke pusat game online,anda dapat mengantisipasinya dengan membelikan game seperti playstation di rumah,asalkan jam belajar dan bermain anak seimbang. Permainan di pusat game online cenderung membuat anak malas dan sedikit pasif. Agar anak anda meninggalkan kebiasaan nongkrong di pusat game online maka anda bisa mengikut sertakan anda di kegiatan kurikuler sekolah seperti pramuka, grup vocal atau marching band.
Sekarang balik lagi ke orang tua masing-masing. Apakah anak anda terbius oleh permainan di pusat game online yang menarik untuk terus menerus bermain dan membuat prestasi akademik anak menurun atau anda sedini mungkin mengantisipasi anak agar tidak tergoda nongkrong di pusat game online. Orang tua yang bijak pasti lebih tahu jawabannya. Salam
0 komentar:
Posting Komentar