Sabtu, 13 Oktober 2012

0 Presiden Wanita Pertama Kosovo dan Termuda di Dunia



Atifete Jahjaga
Presiden Kosovo Atifete Jahjaga. Sumber Foto: monmouth.edu
Karier polisi wanita yang dijalani Atifete Jahjaga menghantarkan karier sebagai Presiden Kosovo sejak 7 April 2011 ketika menggantikan Jakup Krasniqi yang menjabat Presiden pada periode 27 September 2010–22 Februari 2011 dan Presiden Sementara selama periode 4 April 2011–7 April 2011. Dia adalah Presiden Kosovo keempat dan wanita pertama yang meraih jabatan itu serta kandidat non-partai pertama dan termuda yang terpilih menjadi presiden. Dia juga kepala negara wanita pertama di Balkan modern.
Atifete Jahjaga di Đakovica, Republik Federal Sosialis Yugoslavia (kini Kosovo) pada tanggal lahir 20 April 1975. Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar dan menengah, Jahjaga belajar da lulus dari Fakultas Hukum di Universitas Prishtina pada tahun 2000. Pada tahun 2006 atau 2007, ia mengambil program sertifikat pasca-sarjana bidang manajemen kepolisian dan hukum pidana di Universitas Leicester di Inggris. Dia juga telah menerima pelatihan profesional di Pusat Studi Keamanan George C Marshall Eropa (George C. Marshall European Center for Security Studies)di Jerman dan Akademi Nastional FBI (FBI National Academy) di Amerika Serikat.
Setelah Perang Kosovo, Jahjaga mulai bekerja sebagai penerjemah untuk kepolisian internasional. Kemudian, ia menyelesaikan pelatihan untuk menjadi perwira dan secara bertahap berusaha menaikkan pangkat yang lebih tinggi. Semula berpangkat mayor, kemudian kolonel, dan akhirnya meraih pangkat mayor jenderal. Dia pertama kali bertugas sebagai polisi di perbatasan dan kemudian dimutasi ke departemen pelatihan. Atifete Jahjaga menikah dengan Astrit Kuçi yang berprofesi sebagai dokter gigi. Pasangan ini belum/tidak memiliki anak hingga berita ini ditulis pada Januari 2012. Media melaporkan bahwa keduanya, baik dia maupun suaminya telah menyewa apartemen sederhana di Pristina.
Jahjaga menjabat wakil direktur Kepolisian Kosovo. Pada tahun 2010, dia menjabat direktur umum. Ketika sebagai perwira polisi, ia menarik perhatian petugas diplomatik Amerika, sehingga kemudian dapat bertatap muka secara khusus dengan pejabat senior Amerika Serikat. Pose fotonya terpampang bersama dengan George Walker Bush (Presiden Amerika Serikat ke-43 periode 20 Januari 2001–20 Januari 2009) selama kunjungan Presiden Amerika tersebut Akademi Nasional FBI. Fotonya bersama dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ke-67, Hillary Rodham Clinton selama kunjungan ke Kosovo diposting ke jaringan internet sebelum kemudian dia menjadi sorotan secara nasional sebagai calon presiden.
Pada tanggal 6 April 2011, namanya diumumkan sebagai calon konsensus Presiden Kosovo oleh Partai Demokrat Kosovo (PDK: Partia Demokratike e Kosovës atau Democratic Party of Kosovo) yang dipimpin Hashim Thaçi (Perdana Menteri Kosovo periode 2 April 1999–1 Februari 2000 dan sejak 9 Januari 2008), Liga Demokratik Kosovo (LDK: Lidhja Demokratike e Kosovës atau Democratic League of Kosovo) pimpinan Isa Mustafa (Menteri Perekonomian dan Keuangan Kosovo periode 1991–1999 dan Walikota Pristina sejak Desember 2007), dan Aliansi Kosovo Baru (AKR: Aleanca Kosova e Re atau New Kosovo Alliance) pimpinan Behgjet Pacolli (Presiden Kosovo ke-3 periode 22 Februari 2011–4 April 2011 dan Deputi I Perdana Menteri Kosovo sejak 15 April 2011) serta mendapat dukungan Christopher William Dell (Duta Besar Amerika Serikat untuk Kosovo dalam pemerintahan pimpinan Presiden Barack Obama). Meskipun menikmati reputasinya sebagai seorang komandan polisi, dia memilih meninggalkan karier kepolisian dan memilih menjadi calon sebagai pejabat tinggi negara. Sebagian besar pemimpin publik dan politik sempat tidak menyadari pijakan politiknya.
Pada tanggal 7 April 2011, dia terpilih sebagai Presiden pada putaran pertama pemungutan suara oleh Parlemen. Dari 100 anggota parlemen yang hadir, dia meraih 80 suara, sedang 10 suara lain masuk ke Suzan Novoberdali (di Albania dikenal dengan Suzana Novobërdaliu). Suzan adalah politikus Kosovo yang menjadi Anggota Parlemen sejak tahun 2007. Suzan juga seorang anggota partai politik Aliansi Kosovo Baru dan Koalisi Baru Kosovo kaukus parlemen. Suzan sempat tidak terpilih di parlemen setelah pemilihan umum tahun 2010, namun dia kembali ke parlemen setelah 14 anggota parlemen mengundurkan diri untuk mengambil posisi kabinet. Pada tanggal 1 April 2011, Suzan mengumumkan diri sebagai calon Presiden Kosovo dan menyaingi mantan ketua partai Behgjet Pacolli pada pemilihan parlemen mendatang. Suzan menjabat Ketua Komite Parlemen bidang Hak Asasi Manusia (HAM), Kesetaraan Jender, Orang Hilang, dan Petisi. Suzan juga menjabat pada Komite untuk Integrasi Eropa.
Hingga saat ini, dia menjadi presiden terpilih melalui putaran pertama pemungutan suara. Meski Ibrahim Rugova (Presiden Kosovo Pertama periode 25 Mei 1992–21 Januari 2006) yang menjadi Presiden Pertama menerima suara Parlemen 88:3 melebihi yang diperolehnya pada tahun 2002, suara itu diraih pada babak ketiga, sehingga menang secara telak dalam pemilihan presiden langsung pada tahun 1992 dan 1998. Dalam pidato pelantikannya, Jahjaga menyatakan bahwa salah satu tujuan utamanya sebagai Presiden adalah untuk mengamankan keanggotaan Kosovo di Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-bangsa. “Saya mencita-citakan agar Kosovo menjadi bagian Uni Eropa dan dapat menjalin persahabatan yang permanen dengan Amerika Serikat. Saya percaya dan meyakini bahwa mimpi itu akan terwujud,” katanya dalam pidato pertamanya di Parlemen. Sebelum menjadi Presiden Kosovo, Jahjaga menjabat Deputi Direktur Kepolisian Kosovo dengan pangkat Mayor Jenderal. Pangkat tersebut merupakan tertinggi di antara perempuan di Eropa Tenggara. (wkd/Epaphroditus Ph. M.)

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates