Saat membuka Yahoonews.com (21/9), saya tertegun membaca berita ini, Presiden Uruguay, José Mujica, kini mendapat sebutan “el presidente mas pobre” atau “presiden termiskin”.Presiden berusia 77 tahun itu mengakui pada koran Spanyol El Mundo bahwa dia menyumbangkan hampir semua gaji presidennya, sehingga ia menjadi presiden termiskin atau seperti disebut Univision, presiden paling murah hati di dunia.
Bayangkan di negara kita yang sangat indah dan menawan ini, begitu banyak orang yang ingin menjadi pemimpin. Tapi dari sekian banyak itu, belum terdengar ada yang mau menyumbangkan gajinya. Selanjutnya berita adalah, “Mujica mengatakan dia menerima gaji $12.500 sebulan atau Rp 118,9 juta namun hanya ia simpan $1250 atau Rp 11,89 juta. “Saya cukup dengan jumlah itu; saya harus mencukupkan diri dengan jumlah itu karena banyak orang Uruguay yang hidup dengan lebih sedikit dari jumlah itu.”
Seorang presiden hidup dengan kurang lebih 10% gajinya. Di tempat kita ini, jangankan menyumbangkan gajinya, yang ada saja dirasakan masih kurang. Padahal, keperluan mereka sudah dibiayai oleh Negara. Mau kemana saja dibayarin, ongkos rumah, biaya berobat, bepergian, dan semua kegiatan mereka sudah dibayarkan oleh negara. Namun demikian, para pejabat itu masih saja mengeluh, dan ujung-ujungnya korupsi. “Mujica dan istrinya, yang seorang senator dan juga menyumbangkan gajinya, tinggal di sebuah peternakan di Montevideo. Pengeluaran terbesarnya adalah sebuah mobil Volkswagen Beetle, dengan harga $1945 (Rp 18,5 juta),” lanjut berita itu.
Sangat sulit sekali mendapati pemimpin atau pejabat yang kita yang hidup sederhana. Biarpun demikian, banyak diantara mereka yang selalu menganjurkan rakyatnya untuk hidup sederhana. Sungguh perilaku yang berlawanan antara yang diucapkan dengan yang diperbuat. Ketiadaan keteladanan ini membuat rakyat muak dengan segala perangai pemimpin, sehingga mereka kehilangan kharisma dan simpati rakyatnya. Anehnya, sangat sedikit mereka yang sadar akan hal itu. Kemudian berita tersebut menyatakan, “Di bawah pimpinan mantang pejuang gerilya ini, yang terpilih pada 2010 sebagai anggota dari koalisi sayap kiri, Uruguay menjadi salah satu negara dengan tingkat korupsi terendah di Amerika Selatan. Mujica tak punya rekening bank dan tak punya hutang, dan ia menikmati salah satu hal yang tak bisa dibeli uang: persahabatan dengan anjingnya, Manuela.”
Masalah korupsi merupakan bahaya laten yang mengancam kelangsungan sebuah bangsa. Korupsi dipercaya dapat meruntuhkan eksistensi sebuah bangsa. Koruspi juga bisa menumbangkan peradaban jujur, benar, dan apa adanya. Kehidupan bangsa kita lebih banyak dihancurkan oleh oknum pejabat yang oportunis dan hedonis.
Di bagian akhir berita tersebut dinyatakan, “Orang Uruguay ini bukanlah presiden pertama yang menyumbangkan gajinya. Presiden AS John F Kennedy yang berasal dari keluarga kaya menyumbangkan gajinya saat menjabat presiden, seperti juga Presiden Herbert Hoover. Hoover yang tumbuh kecil miskin memutuskan untuk tak pernah menerima uang dari pelayanan publik, sehingga ia tak akan bisa dituduh korupsi.” Ternyata di dunia ini masih ada pemimpin lain yang patut ditiru. Mereka berkerja dan berjuang demi kemajuan bangsa, kesejahteraan rakyatnya, memberikan keteladanan, serta tidak mengeruk keutungan dari jabatan yang sedang disandangnya. Mereka murni bekerja untuk bangsa dan Negara. Akankah ada para pemimpin kita mau dan mampu melakukan hal seperti itu. Sebab, semua itu tergantung niat dan kemauan mereka saja. Allahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar