Gerindra : Putusan Panwaslu Tak Adil

Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai putusan Panitia Pengawas Pemilu terkait iklan Prabowo Subianto mengada-ada. Panwaslu dinilai telah mengambil keputusan keliru dan bertindak tak adil.
"Panwas bukanlah penyidik dan tak punya hak menyatakan pidana," kata Fadli kepada Metrotvnews.com, Rabu (12/9).
Menurut Fadli, iklan APPSI bukanlah kampanye di luar jadwal, tapi aspirasi kelompok masyarakat pedagang pasar yang mendukung figur Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum APPSI memang seharusnya membela dan memperjuangkan kepentingan pedagang pasar di seluruh Indonesia.
Keputusan APPSI memasang iklan adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan sikap dan pendapat mereka. Materi iklan tak menggunakan atribut kandidat.
"Sosialisasi masa kampanye 14-16 September tidak optimal dan tidak diketahui masyarakat pada umumnya. Sudah seharusnya sosialisasi informasi berlangsung masif. Inilah kegagalan sosisalisasi."Kata Fadli.
Prabowo sendiri tak tahu menahu tentang penayangan iklan pada hari tersebut, karena memang itu aspirasi dari pengurus. Demikian pula pengurus APPSI tak tahu bahwa jadual kampanye 14-16 September.
Prabowo meminta Panwaslu harus jujur dan jernih menilai siapa yang melakukan kampanye terselubung dan kampanye diluar jadwal sehingga keputusan Panwaslu soal iklan APPSI adalah keputusan sumir, tak adil dan serampangan.(Andhini)
"Panwas bukanlah penyidik dan tak punya hak menyatakan pidana," kata Fadli kepada Metrotvnews.com, Rabu (12/9).
Menurut Fadli, iklan APPSI bukanlah kampanye di luar jadwal, tapi aspirasi kelompok masyarakat pedagang pasar yang mendukung figur Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum APPSI memang seharusnya membela dan memperjuangkan kepentingan pedagang pasar di seluruh Indonesia.
Keputusan APPSI memasang iklan adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan sikap dan pendapat mereka. Materi iklan tak menggunakan atribut kandidat.
"Sosialisasi masa kampanye 14-16 September tidak optimal dan tidak diketahui masyarakat pada umumnya. Sudah seharusnya sosialisasi informasi berlangsung masif. Inilah kegagalan sosisalisasi."Kata Fadli.
Prabowo sendiri tak tahu menahu tentang penayangan iklan pada hari tersebut, karena memang itu aspirasi dari pengurus. Demikian pula pengurus APPSI tak tahu bahwa jadual kampanye 14-16 September.
Prabowo meminta Panwaslu harus jujur dan jernih menilai siapa yang melakukan kampanye terselubung dan kampanye diluar jadwal sehingga keputusan Panwaslu soal iklan APPSI adalah keputusan sumir, tak adil dan serampangan.(Andhini)
0 komentar:
Posting Komentar