Senin, 24 September 2012

0 6 Gubernur yang Menjadi Presiden di Amerika




     Jika penghitungan KPU DKI sama dengan hitung cepat lembaga survei, maka Wali Kota Solo Jokowi akan menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta. Apakah kelak setelah purna tugas gubernur Jokowi akan maju RI 1? Itu hak Jokowi, yang jelas ada sejumlah gubernur yang 'naik kelas' menjadi presiden.

Dalam sejarah Amerika sudah berkali-kali tercatat para gubernur yang kemudian maju menjadi presiden. Kedubes AS di Jakarta dalam tweet-nya menyebut ada 20 gubernur di AS yang kemudian menjadi presiden.

Berikut ini 6 gubernur yang sukses dalam pemilu memenangi kursi presiden, 

1. Bill Clinton




3 November 1992 adalah hari yang penting bagi Bill Clinton. Sebab itulah hari di mana dia terpilih menjadi presiden ke-42 AS. Clinton yang berasal dari Partai Demokrat kala itu menggantikan George H. W. Bush.

Sebelum menjadi presiden, pria yang terlahir sebagai William Jefferson Blythe IV ini adalah gubernur di Arkansas. Dia menjabat selama dua periode di kursi orang nomor satu Arkansas.

Pria kelahiran 19 Agustus 1946 ini menjabat pertama kali sebagai gubernur Arkansas pada 1979. Namun dia gagal mempertahankan kursi Gubernur Arkansas di periode selanjutnya, dan baru bisa duduk kembali di kursi yang sama pada 1983. Dengan demikian, Clinton merupakan Gubernur Arkansas yang ke-50 dan ke-52.

Saat menjadi presiden, sejumlah capaian positif ditorehkan Clinton. Misalnya saja berhasil menempatkan tingkat pengangguran dan inflasi di titik terendah dalam 30 tahun. Tak hanya itu, Clinton juga mampu menurunkan tingkat kejahatan di beberapa wilayah, dia juga mencatat prestasi terkait tingkat kepemilikan rumah tertinggi dalam sejarah AS.

Saat Clinton memimpin, rakyat AS menilai mendapat kesejahteraan ekonomi yang lebih baik dibanding periode manapun dalam sejarah AS. Namun sebagian kalangan berpendapat keberhasilan pemerintahan Clinton di awal masa jabatannya karena kebijaksanaan jangka panjang mantan Presiden Ronald Reagan yang mulai menunjukkan hasil.

Sayangnya skandal mewarnai kepemimpinan Clinton di AS. Isu terkait hubungan pribadinya dan skandal seks dengan perempuan muda bernama Monica Lewinsky membuat Clinton di-impeach oleh DPR AS. Namun saat diadili di Senat, Clinton dinyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan. Clinton minta maaf dan dukungan kepadanya masih terus didapat hingga akhir kepemimpinannya.


2. Ronald Reagan



Ronald Wilson Reagan lahir di Tampico, Illinois, pada 6 Februari 1911. Namanya tercatat sebagai Presiden ke-40 AS. Sebelum menjadi presiden, Reagan pernah menjadi Gubernur California.

Reagan menjadi Presiden AS pada 1981-1989 dari Partai Republik dengan menggantikan Jimmy Carter. Dalam sejarah AS, Reagan merupakan presiden terpilih tertua di AS. Kala itu dia berusia 69 tahun dan 349 hari.

Saat memerintah AS, Reagan menerapkan inisiatif menyapu politik dan ekonomi baru.  Ia dijuluki Reaganomik, sebab kebijakan ekonominya berfokus pada penyegaran stagnasi kondisi ekonomi, inflasi dan pengangguran.

Reagan menduduki kursi Presiden AS selama dua periode, sejak 20 Januari 1981 hingga 20 Januari 1989. Saat periode pertama pemerintahannya, Reagan selamat dari upaya pembunuhan. Dia juga dijuluki sebagai 'Komunikator Besar' lantaran pidatonya yang kalem dan bahasanya yang kuat.

Di periode kedua pemerintahannya, banyak pendukung memuji Reagan lantaran dianggap berhasil memenangi Perang Dingin. Di bawah Reagan, AS terlibat perlombaan senjata dengan Uni Soviet melalui penerapan strategi teknologi. Dia juga menerapkan
Doktrin Reagan, di mana AS ambil bagian dalam usaha kaum garis keras melawan pengaruh komunis di Amerika Latin. Reagan pun memiliki kebijakan perang melawan narkotika saat memerintah.

Sebelum menjadi presiden, Ronald Reagan adalah Gubernur ke-33 California. Dia menjabat pada 1967–1975. Posisi gubernur merupakan awal jabatan politik Reagan. Sebab sebelumnya dia dikenal sebagai aktor Hollywood yang kharismatik. Awalnya dia merupakan kader Partai Demokrat yang kemudian berubah haluan ke Partai Republik. Saat menjadi gubernur, Reagan konon pernah mengeluarkan peraturan daerah yang isinya melarang warga California menendang kucing.


3. Franklin Delano Roosevelt\


"Satu-satunya yang harus kita takuti adalah rasa takut itu sendiri." Kutipan terkenal itu meluncur dari bibir Franklin Delano Roosevelt, sang Presiden ke-32 Amerika Serikat (AS). Roosevelt sebelumnya pernah menjadi gubernur di New York. Kala itu dia menjadi gubernur ke-44.

Pria kelahiran Hyde Park, New York, 30 Januari 1882 itu merupakan satu-satunya presiden AS yang terpilih empat kali, dalam masa jabatan dari tahun 1933 hingga 1945.

Saat Roosevelt menduduki kursi presiden, AS tengah berada di puncak masa depresi. Kala itu lebih dari 13 juta warga Amerika tidak memiliki pekerjaan. Nah, dalam 100 hari kepemimpinannya, Roosevelt mengusulkan untuk menghidupkan kembali kegiatan perusahaan dan pertanian. Selain itu dia juga mengusulkan memberi bantuan kepada para pengangguran serta orang-orang yang terancam kehilangan ladang dan tempat tinggalnya.

Roosevelt pun mendapat dukungan rakyat AS. Untuk memulihkan kesejahteraan rakyat, 'New Deal' dilucurkan. Program itu merupakan program percobaan untuk mencapai sistem yang bersifat lebih sosial dan demokratis.

Karena sejumlah perbaikan dan pembangunan yang dirasakan oleh rakyat, Roosevelt pun kembali mendapat dukungan saat mencalonkan lagi menjadi presiden.

Roosevelt dikenal sebagai pribadi yang tak gampang menyerah. Saat berusia 39 tahun, ia pernah diracun dan terserang polio sehingga kakinya lumpuh. Dalam sakitnya, dia banyak mengembangkan sikap positif dengan banyak bersabar dan menguasai diri. Rupanya hal itu menjadi bekal yang sangat bermanfaat baginya saat menjadi presiden AS 4 periode. Pada 2003 muncul penelitian yang menemukan kelumpuhan Roosevelt bukanlah polio, tetapi karena gullain-barre syndrome, yakni penyakit akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sistem sarung saraf.


4. Thomas Jefferson



Thomas Jefferson merupakan Presiden ke-3 AS. Dia menjabat presiden selama dua periode sejak tahun 1801 hingga 1809, menggantikan John Adams. Sebelumnya dia juga pernah menjabat sebagai Gubernur ke-2 Virginia.

Pria kelahiran Shadwell, Virginia, 13 April 1743 ini dikenal sebagai pencetus Deklarasi Kemerdekaan (1776) dan bapak pendiri Amerika Serikat.

Sebelum menjadi presiden, Jefferson selama 3 tahun sejak 1776-1779 menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat negara bagian Virginia. Kemudian karier politiknya berlanjut saat menjadi Gubernur Virginia pada 1779 menggantikan Patrick Henry.

Sebenarnya Jefferson dipilih kembali jadi Gubernur Virginia pada 1780, tapi setahun kemudian dia mengundurkan diri karena serangan tentara Inggris ke Virginia. Dia juga sempat menjadi Dubes Amerika untuk Perancis pada 1785 hingga 1989, dan juga
Menteri Luar Negeri di era Presiden George Washington pada 1789.


5. Woodrow Wilson


Thomas Woodrow Wilson adalah adalah Presiden ke-28 Amerika Serikat yang memerintah pada 1913–1921. Politikus yang dikenal religius ini sebelumnya pernah menjadi  Gubernur New Jersey ke-34 pada 1910.

Doktor dalam ilmu tata negara dan sejarah ini sempat mengajar di beberapa universitas selama 15 tahun. Kemudian dia terpilih menjadi Gubernur New Jersey. Tak lama, dia menjadi calon Presiden Partai Demokrat.

Saat menjadi presiden, dia mengajukan program bertitel Kebebasan Barn. Program itu menekankan beberapa hal antara lain individualisme, persamaan kesempatan bagi semua orang, dan juga hak-hak negara bagian.

Wilson tidak bisa menyelesaikan tugasnya sebagai presiden di periode keduanya menjabat. Wilson jatuh sakit sehingga harus mundur dari kursi presiden.






6. George W. Bush



George Walker Bush adalah Presiden AS lainnya yang pernah merasakan kursi gubernur. Sebelum menjadi presiden ke-43 AS, Bush Junior adalah Gubernur Texas ke-46  yang menjabat dari tahun 1995 hingga 2000.

Bush menjadi presiden AS dalam dua periode. Dia terpilih jadi presiden dalam pemilu presiden tahun 2000 dan 2004.

Saat menjadi presiden di periode pertama, maka Bush harus meninggalkan kursi gubernur Texas sehingga posisi gubernur dilanjutkan oleh Barack Obama.

Alumnus Universitas Yale dengan gelar Bachelor of Arts dalam bidang sejarah ini menjadi presiden keempat di AS yang dipilih tanpa memenangi suara rakyat. Sebelumnya hal itu terjadi pada 1824, 1876, dan 1888. Dia kembali terpilih sebagai presiden pada pada 2004. Perang melawan terorisme dan perang Irak menjadi isu sentral dalam kampanye Bush. Kala itu ia memenangi pemilu presiden dengan selisih suara 3 persen dari saingan utamanya, John Kerry.

Atas nama perang melawan terorisme, dia memerintahkan invasi militer ke Afghanistan. Taliban dan Al-Qaeda menjadi target invasi sepanjang Oktober 2001 itu. Lalu dua tahun kemudian dia memerintahkan penyerangan ke Irak lantaran negara itu dinilai memiliki senjata pemusnah massal sehingga melanggar Resolusi PBB No 1441.



sumber;



0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates