Tanda-tanda Si Kencing Manis

photo illustrasi
Penyakit yang juga disebut sebagai penyakit gula ini memang
umum terjadi di masyarakat. Namun masih sedikit mereka yang paham
mengenai penyakit ini.
Kencing manis adalah bahasa awam dari diabetes mellitus. Penyakit ini
merupakan momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat karena dampaknya
yang mengerikan. Stroke, serangan jantung, kaki teramputasi, bahkan kebutaan bisa timbul akibat penyakit ini.
Menurut pakar kesehatan endokrinologi, diabetes melitus (DM) diartikan
sebagai gangguan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar gula di
dalam darah. Mengapa bisa terjadi kenaikan kadar gula dalam darah? Ada
dua penyebabnya. Jumlah insulin terlalu sedikit di dalam darah dan
insulin yang jumlahnya cukup, namun tidak dapat berfungsi dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, yang berfungsi
mengontrol kadar gula agar selalu stabil dalam darah. Adanya kelainan
pada jumlah atau kualitas insulin akan berpengaruh terhadap kenaikan
gula darah. Insulin inilah yang berfungsi untuk memasukkan gula di dalam
darah ke dalam sel-sel otot. Apabila insulin tidak bisa berfungsi
normal, maka kadar gula akan tetap tinggi di dalam darah, demikian juga
sel-sel otot tidak bisa menggunakan gula sebagai sumber tenaganya.
Kenali gejalanya
Setiap penyakit, pasti ada gejalanya. Demikian pula dengan DM, gejala
yang sering dirasakan adalah sering kencing, sering lapar, dan sering
haus. Tiga gejala ini dikenal dengan 3P: poliuri, polifagi, polidipsi. Gejala
lain yang juga ditemukan adalah, pasien sering mengalami penurunan
berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, misalnya pasien tidak
sedang menjalani diet, atau pasien tidak sedang sakit.
Pada DM, kadar gula tinggi di dalam darah tidak bisa digunakan secara
optimal oleh sel-sel tubuh. Maka dari itu, tubuh akan selalu memberikan
sinyal ‘lapar’. Sinyal ini akan direspon oleh pikiran untuk makan. Oleh
karena itu, pasien DM biasanya sering merasa lapar. Mengapa sering
kencing? Karena gula bersifat menarik air, sehingga cairan tubuh akan
tertarik masuk ke saluran kemih dan dibuang sebagai air kencing. Umumnya
keluhan ini dirasakan oleh pasien terutama pada malam hari, dimana
pasien bisa buang air kecil 3-4 kali dalam semalam. Karena kadar gula
darah cendrung meningkat pada malam hari. Sedangkan sering haus
disebabkan oleh manifestasi keluarnya cairan tubuh yang berlebihan.
Selama beberapa bulan menderita DM, biasanya pasien akan mengalami
penurunan berat badan. Ketika proses sekresi hormon insulin dari
pankreas kurang mencukupi untuk mengubah gula menjadi tenaga, tubuh akan
menggunakan simpanan lemak dan protein yang ada. Pengurasan simpanan
lemak dan protein di tubuh ini menyebabkan berkurangnya berat badan.
Meskipun pasien banyak makan, namun tetap saja berat badannya tidak
kunjung bertambah, bahkan malah berkurang. Gejala tambahan lain yang
diakibatkan, seperti gatal-gatal di seluruh badan, penurunan libido,
lemas dan pada wanita sering dikeluhkan adanya keputihan.
Empat tahapan penanganan DM
Jika seseorang sudah dipastikan menderita DM, maka jangan terburu-buru
memberikan obat-obatan antidiabetik. Ada empat tahapan yang mesti
dilakukan pada pasien DM:
Edukasi, Pasien DM harus mengerti apa itu diabetes mellitus,
penyebab, gejala, komplikasi, serta penanganannya. Dengan pemahaman
pasien yang baik, maka pengobatan DM pun menjadi lebih terarah dan cepat
berhasil.
Olahraga, Olahraga yang dianjurkan pada pasien DM adalah
olahraga yang tidak bersifat kompetitif, seperti jalan cepat, berenang,
senam, berseepeda, dan sebagainya. Olahraga keras seperti tenis,
badminton, sepakbola tidak dianjurkan. Tujuan dari aktivitas jasmani ini
adalah mengurangi lemak tubuh serta meningkatkan kepekaan insulin
terhadap glukosa. Olahraga yang baik berkisar 30 menit, yang dilakukan
sebanyak 3 kali seminggu. Jenis dan intensitas olahraga sangat
bervarisai pada setiap individu, tergantung usia, jenis kelamin, berat
badan dan penyakit yang diderita selain DM.
Perencanaan Makanan, hal ini juga sangat tergantung pada
masing-masing individu. Berapa jumlah karbohidrat, lemak, dan protein
harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, berat badan dan aktivitas.
Obat, pemberian obat-obatan adalah tahapan terakhir yang
dilakukan pada pasien DM. apabila ketiga tahapan di atas tidak
memberikan hasil maka perlu dilakukan terapi dengan obat-obatan
antidiabetik.
Sumber: Majalah Dokter Kita
(Nvl / Nky)
0 komentar:
Posting Komentar