KH Salahuddin Wahid
KH Salahuddin Wahid (sumber: Antara Foto)
Sebelumnya, tokoh NU ini mendukung Hidayat-Didik.

Sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pimpinan Pondok Pesatren Tebu Ireng Jombang, Salahuddin Wahid lebih memilih pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) pada Pemilu Kada DKI Jakarta putaran kedua nanti.

"Kita terima hasilnya. Walaupun hasilnya mengejutkan. Saya awalnya memprediksikan urutan perolehan suara Foke, Jokowi, dan Hidayat. Tapi semuanya berbalik," ujar Gus Sholah, sapaan akrabnya kepada Beritasatu.com di Jakarta, Rabu (18/7).

Hasil pemilu kada Jakarta pekan lalu memang mengejutkan semua pihak. "Padahal seminggu sebelum pemilihan survei masih seperti itu. Foke masih unggul di survei. Tapi hasilnya Foke turun belasan persen, Jokowi malah naik belasan persen," kata Gus Sholah yang ditemui di rumahnya di kawasan Bangka.

Adik kandung Gus Dur ini juga memperkirakan pemilu kada putaran kedua bakal sengit.

"Kayaknya Jokowi menang ya tapi selisihnya sedikit," ujarnya.

Gus Sholah pada pemilu kada putaran pertama secara terbuka mendukung pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini. Gus Sholah bahkan menjadi salah satu bintang iklan untuk pemenangan pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Ihwal kekalahan pasangan Hidayat-Didik, menurut Gus Sholah membuktikan kalau hanya kader yang loyal saja yang mendukung pasangan nomor urut empat itu.

"Struktur pemenangan di PKS jalan tapi yangg dulu milih PKS dan sekarang tidak itu bukan kader PKS tapi simpatisan," kata tokoh yang pernah menjadi calon wakil presiden mendampingi Wiranto pada Pemilu 2004.

Simpatisan PKS yang dulu memilih PKS dan dalam pemilihan gubernur DKI memindahkan dukungan ke Jokowi-Ahok karena mereka membedakan antara memilih partai untuk DPR dengan memilih gubernur.

"Kader memilih Hidayat, simpatisan milih Jokowi," ujarnya.

Dari sekitar 11% suara Hidayat-Didik, Gus Sholah memperkirakan seperempat di antaranya akan memilih Jokowi-Ahok. "Kalau untuk perubahan ya memang Jokowi," tukasnya.

Pada putaran pertama, selaku Dewan Pembina Federasi Organisasi Pedagang Pasar Indonesia (FOPPI) menandatangani nota kesepakatan mendukung pasangan Hidayat Didik.

Sore ini FOPPI akan merumuskan dukungan pada dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada putaran kedua. "Sore ini kita akan rapat dengan FOPPI. Tapi kecenderungannya ke Jokowi. Kalau PKS saya belum tahu ke mana suaranya, apakah ideologis atau pragmatis," ujarnya.