Cinta menurut wikipedia adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Namun menurut saya cinta bisa dianalogikan dan juga memiliki teori.
Cinta itu seperti bahasa biner dimana saat tidak memilih nol maka jawaban juga bukan satu. Pada intinya cinta memiliki seribu macam wajah buat satu orang, dengan berpadun dua orang maka akan ada dua ribu kemungkinan untuk satu pasang. Kemungkinan bahagia, kemungkinan sedih atau kemungkinan lain-lainnya.
Cinta juga memiliki berbagai rasa. Bilang sedang happy gula jawa serasa coklat, ketika sedang berjauhan lidah ini terasa hambar. Tak bisa merasakan asin, manis ataupun pahit. Namun bila sedang marahan atau mau dan sudah putus sama pacar, makan madu serasa menjadi empedu, pahiiit luar biasa.
Layaknya benda, cinta juga menempati ruang dan waktu. Bila lagi berduaan serasa dunia milik berdua dan yang lain mengonrtak saja. Namun bila kita sedang sendiri dunia sepi terasa walau suara musik menghentak di kanan kiri telinga kita dan tidak dapat mengganggu jiwa yang merana. Pokoknya dunia ini sepi seperti tidak ada penghuni selain diri sendiri.
Layaknya benda, cinta juga menempati ruang dan waktu. Bila lagi berduaan serasa dunia milik berdua dan yang lain mengonrtak saja. Namun bila kita sedang sendiri dunia sepi terasa walau suara musik menghentak di kanan kiri telinga kita dan tidak dapat mengganggu jiwa yang merana. Pokoknya dunia ini sepi seperti tidak ada penghuni selain diri sendiri.
Kata orang tua, cinta itu juga buta. Cinta menjadi buta ketika banyak alasan yang terucap dari bibir. Mulai dari kadung sayang, tak bisa berpaling ke lain hati, hanya dia yang paling memikat, sampai dengan alasan sudah terlalu banyak pengorbanan. Memperjuangkan cinta hanya dengan ego bukan dengan logika itulah cinta buta.
0 komentar:
Posting Komentar