Rabu, 19 September 2012

0 Sebagian Besar Penyakit Disebabkan karena Kebiasaan, Bukan Keturunan




Banyak orang yang ketika memasuki usia setengah baya atau tua menderita penyakit yang sama dengan orang tua mereka, seperti diabetes, hipertensi, jantung dan kanker. Saat hal ini terjadi, sebagian orang berkata, “Memang tidak mungkin saya terhindar dari kanker karena beberapa orang dalam keluarga saya menderita kanker.” Namun sebenarnya itu tidak benar.
Memang faktor genetis adakalanya berpengaruh tapi hanya dalam intensitas yang kecil dan terbatas. Penyebab terbesar penyakit keturunan adalah mewarisi kebiasaan-kebiasaan penyebab penyakit tersebut.
Kebiasaan-kebiasaan di rumah secara tidak disadari terpatri dalam benak anak-anak selama mereka dibesarkan. Kesukaan akan jenis-jenis makanan tertentu, cara memasak, gaya hidup, dan nilai-nilai beragam antara satu keluarga dan keluarga yang lain. Namun, orang tua dan anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga yang sama memiliki kesukaan yang hampir sama. Dengan kata lain, anak-anak cenderung menderita penyakit yang sama dengan orang tua mereka, bukan karena mereka mewarisi gen yang menyebabkan penyakit itu, melainkan karena mereka mewarisi kebiasaan-kebiasaan gaya hidup yang menyebabkan penyakit tersebut.
Jika mewarisi kebiasaan-kebiasaan yang baik seperti memilih bahan-bahan makanan yang segar dan air yang baik, menjalani gaya hidup jauh dari rokok dan alhkohol, serta tidak banyak minum obat kelak anak akan lebih mudah menjaga kesehatan. Namun dengan mewarisi kebiasan-kebiasaan yang buruk, seperti banyak mengonsumsi makanan yang teroksidasi, terlalu bergantung pada obat-obatan, dan memiliki gaya hidup yang buruk, anak-anak itu akan cenderung tidak sehat bahkan mungkin lebih buruk dari orang tua mereka.
Dengan begitu, anak-anak menwarisi kebiasaan-kebiasaan baik atau buruk dari orang tua mereka. Oarang dewasa yang sejak kecil diperintah orang tua mereka untuk minum susu tiap hari mungkin masih minum susu hingga saat ini, dengan kata-kata orang tua masih terpatri di benak mereka.
Semakin tua usia seserorang semakin sulit mengubah kebiasaannya. Terlebih lagi kebiasaan terpatri dalam benak kita semasa kita mudadan sering memberikan pengaruh yang kuat selama hidup kita. Semakin muda seseorang merokok maka akan semakin sulit untuk melepaskan diri. Selanjutnya anak dari perokok akan mengenal rokok dalam usia yang jauh lebih dini lagi dan persentase menjadi perokok dalam usia remaja semakin besar. Karena itu penting untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik sejak dini.
Cukup banyak penelitian yang lebih dipusatkan pada perkembangan balita, perkembangan otak, dan pengasahan keahlian berkonsentrasi bagi anak-anak yang bahkan masih terlalu muda untuk mengingat berbagai hal. Tetapi pengetahuan yang akurat tentang bagaimana kebiasaan-kebiasaan bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang sangatlah sedikit.
Mungkin masih banyak yang belum percaya, tapi kenyataannya kebiasaan-kebiasaan bisa mengalahkan sifat genetis.
Walaupun orang tua mungkin memilki gen penderita kanker, jika Anda menjaga kesehatan Anda baik-baik, memilki kebiasaan-kebiasaan hidup yang bijaksana, dan menjalani hidup sepanjang rentang usia Anda yang alami, anak-anak Anda mungkin akan mendapati bahwa gen penderita kanker tidak harus selalu berubah menjadi kanker. Mereka pun dapat meniru Anda dalam mencegah kanker. Dengan cara ini, melalui kebiasaan makan dan gaya hidup yang baik “gen penderita kanker” akan melemah dari generasi ke generasi.
Hanya dengan merenungkan sendiri, berhati-hati atas kebiasaan kita, menguji informasi nutrisi terbaik masa kini, dan bertanggung jawab barulah kita bdapat mewariskan kesehatan yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.
Beberapa contoh gaya hidup yang bijaksana yang layak di pilih:
1. 1. Hindari sepenuhnya rokok dan alkohol
2. 2. Jangan makan terlalu banyak
3. 3. Selalu kunyah sampai halus makanan (sekitar 30-40 kali). Dengan mengunyah yang lama akan meringkan kerja lambung dan usus, selain itu bisa menekan nafsu makan sehingga cocok untuk yang sedang menjalani diet penurunan berat badan
4. 4. Minum air putih 8-10 gelas perhari. Penting diingat untuk minum setengah jam sebelum makan bukan pada saat atau setelah makan. Karena minum pada saat atau setelah makan bisa mengencerkan enzim pencernaan dan menguras persediaan enzim lebih banyak. Jika memang harus minum saat makan cukup ½ gelas saja.
5. 5. Kurangi gula, produk daging, susu dan olahannya. Konsumsi dalam jumlah terbatas
13481111419584045076. 6. Konsumsi sayur dan buah dalam bentuk aslinya. Semakin jauh bentuk makanan dari aslinya makan nutrisinya semakin berkurang bahkan hilang
7. 7. Jangan gampang minum obat untuk penyakit ringan seperti flu atau pusing.
Referensi: The Miracle of Enzyme karya Dr. Hiromi Shinya, MD

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates