Bagi sebagian orang,peristiwa kematian mungkin adalah hal yang biasa tapi akan menjadi luar biasa bila kematian itu datang pada orang-orang yang kita cintai. Apalagi bagi diri sendiri,kematian merupakan pengalaman sekali dalam seumur hidup.
Namanya umur manusia siapa yang tahu,persis seperti cerita tetangga rumah ketika pagi-pagi kita masih ngobrol dengannya namun sorenya meninggal dunia.
Hidup adalah kombinasi dari beberapa kemungkinan,dan diantara kemungkinan tersebut terselip sebuah kepastian yaitu kematian.
Kematian memang bukan topik yang renyah untuk dikunyah,apalagi kalau kita membicarakan kematian pada pasangan pengantin baru di acara resepsinya, wah bisa-bisa kita tidak akan diundang lagi dalam acara hajatan.
Lalu kenapa saya mengambil tema ini? Ya cuma sekedar ingin saling mengingatkan dan saling menasehati akan adanya hari akhir.
Bukankah bagi seorang muslim beriman pada hari akhir adalah termasuk dalam rukun iman.
Lalu kenapa saya mengambil tema ini? Ya cuma sekedar ingin saling mengingatkan dan saling menasehati akan adanya hari akhir.
Bukankah bagi seorang muslim beriman pada hari akhir adalah termasuk dalam rukun iman.
Seperti yang kita ketahui bersama,ada 7 hari yang kita lalui dalam hidup ini. Nah diantara tujuh hari yang penuh harapan dan kemungkinan ini terselip sebuah kepastian adanya satu hari akhir berupa kematian.
Mumpung kita masih hidup,ya ada baiknya saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Karena
kalau sudah meninggal maka yang kita dapatkan hanya kekeras kepalaan.
kalau sudah meninggal maka yang kita dapatkan hanya kekeras kepalaan.
Ya,orang yang meninggal memang sulit dinasehati. Disuruh untuk tidak meninggal sekarang eh malah nerus aja pergi meninggalkan dunia ini.
Dan pertanyaan pun terbersit di hati saya, siapkah diri ini meninggal dunia hari ini ?
Dan pertanyaan pun terbersit di hati saya, siapkah diri ini meninggal dunia hari ini ?
Di jaman kemajuan seperti saat ini,di mana segalanya serba mudah membuat manusia begitu betah tinggal di dunia ini. Hingga terkadang lupa bahwa satu saat akan disuruh pulang ke kampung halamannya. Dan berita buruknya,bila waktu telah memanggil maka tak bisa ditawar lagi.
Jujur,saya pribadi masih ada rasa belum siap untuk mati. Karena dalam keyakinan saya,setelah kematian di dunia ini akan ada lagi kehidupan untuk mempertanggungjawabkan semua hal yang telah saya lakukan sewaktu di dunia.
Semacam ada rasa khawatir akan keimanan yang selama ini turun naik,edan eling apalagi kalau teringat akan dosa-dosa yang telah saya perbuat.
Ya setelah mati apa yang akan kita bawa nanti?
Jangankan harta atau apapun itu,bahkan seseorang yang mencintai kita pun tak sudi lagi untuk bersama.
( makanya hati-hati bagi anak muda yang lagi kasmaran kalau ngegombal akan cinta sehidup semati ) .
Jangankan harta atau apapun itu,bahkan seseorang yang mencintai kita pun tak sudi lagi untuk bersama.
( makanya hati-hati bagi anak muda yang lagi kasmaran kalau ngegombal akan cinta sehidup semati ) .
Iman,itulah yang kan kita bawa nanti. Amal sholeh pengacara dan amal buruk yang jadi jaksa penuntut.
Namun bagi mereka yang tidak mempercayai adanya kehidupan setelah kematian,tentu tak ada rasa khawatir. Dan pastinya dan seharusnya mereka lebih siap untuk mati.
Kembali ke judul,
Siapkah anda mati hari ini ?
Siapkah anda mati hari ini ?
Kalau belum,maka apa yang akan anda lakukan di sisa hidup di dunia yang singkat ini?
Gajah mati meninggalkan gading,
Harimau mati meninggalkan belang,
Manusia mati meninggalkan nama …
Harimau mati meninggalkan belang,
Manusia mati meninggalkan nama …
Hidup adalah anugerah terindah untuk menghiasi namamu dengan nama-nama yang indah
0 komentar:
Posting Komentar