JAKARTA— Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo berpendapat pilkada serentak tak akan menimbulkan konflik.
“Justru ketika serentak, konsentrasi-konsentrasi massa partai itu akan terkanalisasi di wilayah masing-masing,” kata Ganjar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/9).
Ia yakin Pilkada serentak mampu menghentikan massa kiriman yang bisa menimbulkan kegaduhan.
“Kalau biasanya ada voter atau kelompok-kelompok kiriman ke daerah atau tempat lain, dengan pilkada serentak ini, justru tidak sempat mengirim karana konsentrasi di tempat masing-masing,” kata politisi PDI Perjuangan itu.
Begitu juga dengan cukong-cukong yang biasa “bermain” saat pilkada, akan disibukkan di tempatnya masing-masing dan tidak sempat mengirim massa ke tempat lain.
“Cukong-cukong itu tak sempat melakukan migrasi kekuatan. Kalau pilkada tak serentak, mereka bisa migrasi kekuatan sehingga bisa menimbulkan konflik,” sebut Ganjar.
Disamping itu, pilkada serentak juga mengharuskan partai politik menjaga massanya untuk tidak melakukan aksi yang memancing.
Salah satu bunyi UU Partai Politik menyebutkan bahwa salah satu fungsi parpol adalah menjaga iklim politik untuk tetap kondusif sehingga tidak hanya menjadi fungsi Polri.
“Ini tugas parpol menjaga agar tidak terjadi konflik, memberikan edukasi dari awal. Maka ketika pilkada serentak, maka parpol sudah menyiapkan semuanya, termasuk menjaga situasi yang kondusif, strategi, siapkan kader, koalisi permanen,” kata Ganjar.
Pelaksanaan pilkada serentak sendiri dilakukan per wilayah, tidak serentak se-Indonesia, namun lewat periodesasi.
“Saya lebih memilih dilakukan per wilayah karena mampu mengurangi risiko konflik. Kalau per provinsi, maka akan ada 33 kali pilkada,” pungkas Ganjar. (Antara/nj)
0 komentar:
Posting Komentar