Pemilih Cerdas Tak Peduli Adanya Isu Negatif
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI Siti Zuhro menilai permainan isu yang mengandung unsur SARA dan masalah yang kerap terjadi saat ini, baik kebakaran maupun isu teroris, dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta tak berpengaruh bagi pemilih yang cerdas. Menurut Siti Zuhro, pemilih yang cerdas yakin atas pilihannya selama ini meski banyak isu yang sering terjadi.
"Kalau pemilih yang cerdas itu yakin, tanpa harus diinterupsi isu yang sangat menyesatkan seperti SARA, gosip kebakaran, atau teroris itu semua tidak diperlukan untuk pemilih yang cerdas," kata Siti saat diskusi bertema "Pilkada DKI Jakarta: Barometer Pemilih Cerdas?" di Gedung Pasca Sarjana UI Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).
Siti menjelaskan, permainan isu negatif untuk mempengaruhi pilihan masyarakat itu tak berpengaruh. Sebab pemilih cerdas akan betul-betul menempatkan keputusan kepada realita. "Jadi, dengan bacaannya, pengalamannya itu semua yang akan mendorong, menguatkan keputusannya untuk memilih calon," terangnya.
Namun Siti menjelaskan, di antara dua kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) maupun Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok), masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, ia berharap masyarakat Jakarta memilih calon pemimpin yang minim akan risiko memimpin Ibu Kota.
"Itulah hebatnya Tuhan tidak memberikan kepada manusia utuh ya, dia seperti yang kita harapkan selalu ada kekurangan, itu wajar. Tapi, kita sedang memilih yang kurang berisiko, yang mumpuni," ujar Siti.(ALI/AIS)
"Kalau pemilih yang cerdas itu yakin, tanpa harus diinterupsi isu yang sangat menyesatkan seperti SARA, gosip kebakaran, atau teroris itu semua tidak diperlukan untuk pemilih yang cerdas," kata Siti saat diskusi bertema "Pilkada DKI Jakarta: Barometer Pemilih Cerdas?" di Gedung Pasca Sarjana UI Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).
Siti menjelaskan, permainan isu negatif untuk mempengaruhi pilihan masyarakat itu tak berpengaruh. Sebab pemilih cerdas akan betul-betul menempatkan keputusan kepada realita. "Jadi, dengan bacaannya, pengalamannya itu semua yang akan mendorong, menguatkan keputusannya untuk memilih calon," terangnya.
Namun Siti menjelaskan, di antara dua kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni pasangan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) maupun Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok), masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, ia berharap masyarakat Jakarta memilih calon pemimpin yang minim akan risiko memimpin Ibu Kota.
"Itulah hebatnya Tuhan tidak memberikan kepada manusia utuh ya, dia seperti yang kita harapkan selalu ada kekurangan, itu wajar. Tapi, kita sedang memilih yang kurang berisiko, yang mumpuni," ujar Siti.(ALI/AIS)
0 komentar:
Posting Komentar