Minggu, 16 September 2012
0 Kemacetan Jakarta
Selalu dalam membaca tulisan tulisan yang membahas solusi kemacetan di Jabodetabek para ahli hanya membicarakan masalah luarnya, yaitu jumlah mobil dan motor yang bertambah, panjang jalan yang kurang, pengaturan 3-in-1, ERP, pembuatan jembatan layang, MRT, dan Busway.
Memang tidak salah pendapat mereka, namun ini tidak menjawab permasalahan yang sebenarnya.
Kalau kita berpikir jernih penyebab utama kemacetan adalah: MASUK - KELUAR kendaraan yang berkomuter ke dalam dan luar Jakarta setiap pagi dan setiap sore.
Yang perlu dipikirkan bahwa mengatur orang yang berkomuter ini?
Beberapa solusi yang dapat dilakukan Pemprov DKI adalah:
1. Membatasi pembangunan gedung gedung perkantoran dan mall mall yang bertingkat di atas atau lebih dari empat (4) lantai di daerah KODE KODE POS tertentu, seperti daerah Kuningan, SCBD, Sudirman, Thamrin, KOTA, Tanah Abang, Gatot Subroto. Perkantoran yang green park concept yang di perbolehkan dibawah 4 lantai saja yang diijinkan.
2. Gedung gedung tinggi hanya boleh di daerah dekat Tol Luar Jakarta, seperti pinggiran TB Simatupang, Ramawangun, Bintaro, Ulujami, Jati Asih, Cilangkap, Kali Malang, Cawang dan MT Haryono semacamnya. Sehingga keluar masuk komuter yang bekerja keluar masuk langsung tol dan tidak masuk ke dalam Jantung Jakarta.
3. Mengurangi jumlah pabrik pabrik dan industri di dalam Jakarta, karena ini sudah tidak ramah lingkungan untuk Kota DKI. Polusi akan berkurang dengan pengurangan demikian. Cara pengurangan adalah menaikan UMR BURUH di dalam Kota Jakarta sampai minimal Rp.2,500,000.- per bulan. Ini akan mendorong mereka para industrialis memindahkan pabrik pabrik mereka ke daerah Tangerang, Depok, Bogor, Bekasi, Cikarang dll.
4. Nah baru sistem MRT dan Tol di daerah inilah yang dibangun dan ditingkatkan kapasitasnya.
Ini baru usulan yang baru saya pikirkan dalam waktu dua jam saja dan saya percaya apabila solusi ini dilakukan maka kemacetan di dalam jantung Jakarta berkurang dan kota Jakarta akan lebih banyak mempunyai DAERAH HIJAU dan perkantoran ramah lingkungan.
Semoga pemikiran ini bisa bergulir kepada pihak terkait dan mendapat masukan lebih banyak dari masyarakat di Jakarta agar DKI menjadi Ibu Kota yang bersih, less polution, dan less traffic jam, dan kehidupan masyarakat yang lebih nyaman.
Label:
PENDIDIKAN / BUDAYA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar