Sejak kelas SD anak jepang sudah dicekoki dengan motto “negerimu ini miskin karena banyak memliki batu dan air saja”. Motto ini membentuk jiwa anak jepang menjadi keras dan pantang menyerah sehingga mereka harus belajar dan berusaha keraas sejak kecil agar mereka tidak miskin. Tidak ada dalam benak mereka negeri “gemah ripah loh jinawi” tanah air kaya raya, nyiur melambai, kolam susu, dan dongeng-dongeng negerinya dimasa lalu.
Prinsip ini tertanam sejak kecil sehingga mereka terus berusaha, tidak malas, rasional, disiplin dan sifat-sifat lain yang penuh tantangan sehingga mereka menjadi bangsa yang aktif, dinamis, optimis, dan ofensif. Prinsip-prinsip hidup dan keberhasilan mereka dalam membangun bangsanya bukanya tidak membawa masalah karena sifat yang aktif dan ofensif yang ditunjang oleh nasionalisme berlebihan menyeret mereka keperang dunia ke II.
Jepang sekarang merupakan satu-satunya negara Asia yang berpredikat negara maju. Semuanya ini sebagai produk sistem pendidikannya yang ketat. Sementara pola hidup mereka yang “konsumtif” merupakan akibat keberhasilan ekonominya. Jepang sudah mencapai pembangunan ekonomi, tinggal landas sudah lama dilaluinya yakni pada saat pemerintahan meiji diakhir abad ke-19.
Pengamat asing mengatakan bahwa segala kemajuan yang ada pada jepang terjadi akibat pengaruh luar yang masuk, teristimewa modernisasi dari barat yang mencangkup hampir disemua bidang kehidupan. Menurut tokoh pendidikan AS kunci keberhasilan siswa jepang terletak pada peranan orang tua murid yang sangat aktif.
0 komentar:
Posting Komentar