Sabtu, 29 September 2012

0 Cara Pembrantasan korupsi di Indonesia

Seandainya saja hukum di Indonesia seperti hukum di Eropa, dimana pidana penjara bisa mencapai ratusan tahun sehingga orang yang mendengarnya saja akan takut…

Seandainya Indonesia tanpa korupsi ???

Wow, Pastinya Indonesia bakal lebih maju daripada sekarang. Jauh lebih maju. Pasti.

Kenapa?

Karena jika masyarakat tidak ada yang korupsi, berarti masyarakat Indonesia pada jujur semua.

Kalau masyarakat Indonesia pada jujur-jujur semua, berarti iman masyarakat Indonesia kuat-kuat, yang berarti juga masyarakat Indonesia pinter menggunakan ilmunya di jalan yang benar.
Kalau masyarakat Indonesia imannya kuat & pinter-pinter berarti kualitas pendidikan di Indonesia bagus. Kalau kualitas pendidikan di Indonesia bagus, berarti kondisi ekonomi Indonesia bagus juga dong. Karena untuk penyediaan fasilitas pendidikan, mencetak guru-guru yang berkualitas, pasti uangnya tidak sedikit.

Nah kalo ekonomi di Indonesia bagus, rakyat juga seharusnya makmur.

Tapi kenyataannya?

Rakyat kurang makmur, pendidikan yang kualitasnya rendah, kondisi iman dan taqwa masyarakat masih rendah, ekonomi yang . . . tidak usah dipertanyakan lagi lah, dan tak semua pemerintah jujur-jujur, rakyatnya juga tidak semua jujur.

Melihat Indonesia sekarang ini, mewujudkan Indonesia tanpa korupsi nampaknya adalah hal yang mustahil.

Seperti yang sudah kita ketahui betul bahwa korupsi di Indonesia itu sudah “mendarah daging”. Dan seramnya lagi, para ahli mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah membudaya bahkan sejak zaman kerajaan.

Sampai hari ini, kata korupsi sudah tidak aneh lagi di telinga kita. Pejabat-pejabat yang ditangkap karena kasus korupsi sudah bukan berita yang asing lagi. korupsi itu bukan hanya pejabat, dan bukan hanya masalah uang.

Seperti yang sering terjadi di lingkungan sekitar kita
Mah, minta uang dong untuk bayar praktikum 500 ribu,” padahal total biaya praktikum hanya 300 ribu.

Atau yang lain lagi, “Anak-anak, meskipun masih ada waktu setengah jam lagi, mari kita sudahi perkuliahan ini,” Korupsi waktu sering dilakukan oleh guru jika sedang malas mengajar. Meskipun tidak satupun siswa yang protes, Padahal itu adalah hak kita untuk mendapat pengajaran.

Atau yang sering terjadi di pasar, terdapat pedagang yang mencurangi timbangannya supaya mendapat untung yang lebih.

Malah lebih parah, korupsi bahan-bahan konstruksi bangunan. Yang seharusnya perbandingan semennya 1:3, supaya untung diubah jadi 1:8. Yang seharusnya tiang pondasi digali hingga kedalaman 10 meter, hanya digali 5 meter. Yang seharusnya 2 ton aspal untuk 2 kilometer jalan, supaya untung 2 ton aspal itu digunakan untuk 5 kilometer jalan.
Jadi tidak heran jikalau jalan-jalan cepat rusak, bangunan-bangunan digoyang gempa sedikit saja jadi ambruk.dan yang terheboh al-quran pun di korupsi,sungguh tidak bermoral

Kalau saja korupsi di Indonesia tidak ada, bisa diberantas tuntas hingga ke akar-akarnya, hal-hal seperti itu mungkin tidak akan terjadi.

Dari mana kita harus mulai? Perbaikan moral? Tentunya sebelum itu pendidikan harus berkualitas agar outputnya juga berkualitas. Tapi untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas harus ditunjang oleh perekonomian negara yang baik. Tapi perekonomian negara kapan akan maju jika pemerintahnya banyak yang melakukan korupsi? Lagi-lagi kembali ke masalah moral.

Kita jangan cuma berharap saja Indonesia bebas korupsi. tapi juga harus berusaha memberantas korupsi mulai dari diri kita sendiri.

Ingat kata Aa Gym, 3M :

1. Mulai dari diri sendiri

2. Mulai dari hal-hal kecil, dan

3. Mulai dari saat ini

Jadi marilah kita wujudnya Indonesia bebas korupsi. Mulai tanamkan kejujuran pada diri sendiri.

Dan tak lupa mari katakan : Stop Korupsi dan Suap di Indonesia
 
 
 
 
 
sumber :  http://blogainkeuy.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates