Seandainya
saja hukum di Indonesia seperti hukum di Eropa, dimana pidana penjara
bisa mencapai ratusan tahun sehingga orang yang mendengarnya saja akan
takut…
Seandainya Indonesia tanpa korupsi ???
Wow, Pastinya Indonesia bakal lebih maju daripada sekarang. Jauh lebih maju. Pasti.
Kenapa?
Karena jika masyarakat tidak ada yang korupsi, berarti masyarakat Indonesia pada jujur semua.
Kalau
masyarakat Indonesia pada jujur-jujur semua, berarti iman masyarakat
Indonesia kuat-kuat, yang berarti juga masyarakat Indonesia pinter
menggunakan ilmunya di jalan yang benar.
Kalau
masyarakat Indonesia imannya kuat & pinter-pinter berarti kualitas
pendidikan di Indonesia bagus. Kalau kualitas pendidikan di Indonesia
bagus, berarti kondisi ekonomi Indonesia bagus juga dong. Karena untuk
penyediaan fasilitas pendidikan, mencetak guru-guru yang berkualitas,
pasti uangnya tidak sedikit.
Nah kalo ekonomi di Indonesia bagus, rakyat juga seharusnya makmur.
Tapi kenyataannya?
Rakyat
kurang makmur, pendidikan yang kualitasnya rendah, kondisi iman dan
taqwa masyarakat masih rendah, ekonomi yang . . . tidak usah
dipertanyakan lagi lah, dan tak semua pemerintah jujur-jujur, rakyatnya
juga tidak semua jujur.
Melihat Indonesia sekarang ini, mewujudkan Indonesia tanpa korupsi nampaknya adalah hal yang mustahil.
Seperti yang sudah kita ketahui betul bahwa korupsi di Indonesia itu sudah “mendarah daging”. Dan seramnya lagi, para ahli mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah membudaya bahkan sejak zaman kerajaan.
Sampai
hari ini, kata korupsi sudah tidak aneh lagi di telinga kita.
Pejabat-pejabat yang ditangkap karena kasus korupsi sudah bukan berita
yang asing lagi. korupsi itu bukan hanya pejabat, dan bukan hanya
masalah uang.
Seperti yang sering terjadi di lingkungan sekitar kita
“Mah, minta uang dong untuk bayar praktikum 500 ribu,” padahal total biaya praktikum hanya 300 ribu.
Atau yang lain lagi, “Anak-anak, meskipun masih ada waktu setengah jam lagi, mari kita sudahi perkuliahan ini,”
Korupsi waktu sering dilakukan oleh guru jika sedang malas mengajar.
Meskipun tidak satupun siswa yang protes, Padahal itu adalah hak kita
untuk mendapat pengajaran.
Atau yang sering terjadi di pasar, terdapat pedagang yang mencurangi timbangannya supaya mendapat untung yang lebih.
Malah
lebih parah, korupsi bahan-bahan konstruksi bangunan. Yang seharusnya
perbandingan semennya 1:3, supaya untung diubah jadi 1:8. Yang
seharusnya tiang pondasi digali hingga kedalaman 10 meter, hanya digali 5
meter. Yang seharusnya 2 ton aspal untuk 2 kilometer jalan, supaya
untung 2 ton aspal itu digunakan untuk 5 kilometer jalan.
Jadi
tidak heran jikalau jalan-jalan cepat rusak, bangunan-bangunan digoyang
gempa sedikit saja jadi ambruk.dan yang terheboh al-quran pun di
korupsi,sungguh tidak bermoral
Kalau
saja korupsi di Indonesia tidak ada, bisa diberantas tuntas hingga ke
akar-akarnya, hal-hal seperti itu mungkin tidak akan terjadi.
Dari
mana kita harus mulai? Perbaikan moral? Tentunya sebelum itu pendidikan
harus berkualitas agar outputnya juga berkualitas. Tapi untuk
mewujudkan pendidikan yang berkualitas harus ditunjang oleh perekonomian
negara yang baik. Tapi perekonomian negara kapan akan maju jika
pemerintahnya banyak yang melakukan korupsi? Lagi-lagi kembali ke
masalah moral.
Kita
jangan cuma berharap saja Indonesia bebas korupsi. tapi juga harus
berusaha memberantas korupsi mulai dari diri kita sendiri.
Ingat kata Aa Gym, 3M :
1. Mulai dari diri sendiri
2. Mulai dari hal-hal kecil, dan
3. Mulai dari saat ini
Jadi marilah kita wujudnya Indonesia bebas korupsi. Mulai tanamkan kejujuran pada diri sendiri.
Dan tak lupa mari katakan : Stop Korupsi dan Suap di Indonesia
sumber : http://blogainkeuy.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar