Rabu, 27 Februari 2013

0 Teori Perbedaan Motor Injeksi dengan Karburator






Karburator adalah alat pencampur udara + bahan bakar dalam pembakaran di ruang bakar motor (pengkabutan) . jadi logikanya adalah jumlah pemasukkan bensin ditentukan dengan kevakuman yang terjadi didalam barrel dari karburator. Kevakuman ini akan sangat berbeda - beda tergantung dengan besarnya volume silinder dan kecepatan putaran mesin. Semakin besar kevakuman yang terjadi , maka akan semakin besar pula bensin yang terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Di Sepeda Motor karburator terutama motor bebek , jumlah bensin yang terisap masuk masuk , belum tentu semuanya terbakar. jadi agak tidak efisien, karena bahan bakar tidak terbakar , sehingga tidak ada tambahan tenaga ledakkan karena ada bensin yang tidak terbakar maka kadang sering kita mencium bau bensin. Bensin yang tidak terbakar ini akan menimbulkan asap yang berakibat pemcemaran/ polusi udara dan beracun. sampai akhirnya 2005 mulai di kenalkan system injeksi motor irit. dan modifikasi teknologi motor injeksi mulai diterapkan pada kendaraan - kendaraan , khususnya di sepeda motor. karena sebagian pengguna jalan di indonesia adalah pengendara sepeda motor.
Motor Karburator vs Injeksi
Sistim Injeksi
Injeksi Fuel adalah sebuah teknologi di mesin pembakaran dalam pencampuran bahan bakar dengan udara sebelum dibakar dengan pengkrontalan akurat sesuai kebutuhan.
Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.
Teori Motor Karburator vs Injeksi
Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.
Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, ramah lingkungan dan mengurangi polusi, dan tenaga yang di hasilkan lebih besar.





Kehadiran sepeda motor dengan sistem injeksi di Indonesia makin populer. Tapi motor tipe itu justru tidak disukai masyarakat India.

Konsumen di negeri Hindustan itu merasa rugi karena harus membayar lebih mahal akibat tambahan teknologi fuel injeksi. Padahal dari aspek tenaga dan performa tidak ada perbedaan dengan versi karburator.

Meski begitu, keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu mencampurkan bahan bakar dengan udara untuk kemudian disalurkannya ke dalam ruang bakar, dan terjadi pembakaran pada mesin.

Lalu apa saja yang menjadi perbedaan?

Pertama

pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Injeksi, sudah menggunakan peranti elektronik seperti injektor yang tugasnya menyemprotkan bensin ke ruang bakar.

Sementara karburator masih mengandalkan hisapan yang diperoleh dari pergerakan piston pada silinder.

Kedua,

 sistem injeksi bisa menyeimbangkan volume bensin yang disemprotkan ke ruang bakar dengan kebutuhan mesin, sehingga didapat hasil pembakaran yang efisien.

Sedangkan karburator, bensin disedot dengan pergerakan naik-turun piston, jadi berapa volume bensin yang dikeluarkan, tergantung dari pergerakan piston tersebut.

Ketiga

pada sistem penyaluran bensin, sistem injeksi sudah menggunakan injektor secara elektronik. Sementara untuk karburator masih menggunakan buka-tutup skep

Keempat,

 sistem injeksi jauh lebih sederhana, terutama saat melakukan servis. Cukup membuka saringan udara, kemudian dibersihkan. Sementara karburator, harus membongkar badan karbu untuk membersihkannya.

kelima

dari segi harga, motor injeksi sedikit lebih mahal ketimbang karbu. Kisaran perbedaan harga Rp200-500 ribu.





sumber:http://otomotif.news.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates