Berikut beberapa parameter yang diambil dari Prof. Greenstein (Precinton University) dalam bukunya The Presidential Difference , dikorelasikan dengan mutu the founding father bangsa ini, Presiden RI pertama Dr. (HC) Ir. Soekarno (1901-1970). Lumayan-lah untuk mengkomparasikan dan merefleksikan mengenai bursa pemilihan Presiden, beberapa arena Pilkada yang sebentar lagi segera meramaikan negeri ini.
Beberapa itemnya, antara lain sebagai berikut :
1. Komunikator publik
2. Kapasitas berorganisasi
3. Keterampilan berpolitik
4. Visioner
5. Kecerdasan emosi
6. Kemampuan kognitif
.
Komunikator publik, Pemberi jalan terang, Putra Sang Fajar, Ir. Sukarno (nama lahir Kusno Sosrodiharjo) dijuluki sebagai sang penyampai lidah rakyat, orator ulung yang mampu membius rakyat ketika menyampaikan gagasan-gagasannya. Luar biasa efektif, tak lekang oleh zaman sampai detik ini.
-
Kapasitas berorganisasi, dalam pengalamannya berorganisasi Ir. Sukarno memang tiada tandingannya. Menghimpun diri di saat muda, kucing-kucingan demi berserikat dibawah bayang-bayang “union busting” oleh kekuasaan saat itu.
-
Keterampilan berpolitik, sempat kita mengetahui gagasan politiknya : “Amerika kita setrika, Inggris kita linggis”, cukup menjadi referensi yang faktual kala itu. Disamping intrik politiknya mampu melumpuhkan dua bangsa besar untuk memerdekakan negeri ini, Hindia Belanda dan Jepang.
-
Visioner, memiliki kemampuan mengambil kebijakan secara umum (general) dan menyeluruh (komprehensif) tanpa pilih-pilih kebijakan berdasarkan kepentingan golongan semata-mata semisal atas dasar kepentingan parsial, partikular umpamanya kepentingan partai juga SARA. Visi beliau sejalan dengan misi (realisasi).
-
Kecerdasan emosi, Bung Karno tegas bukan seorang yang tak mencintai nilai-nilai yang hidup di masyarakat dengan membutuhkan kematangan emosinya. Boleh dilihat kemampuannya bernegosiasi, jangankan berdiplomasi formil dan elegan antar pemimpin-pemimpin bangsa dunia, wanita-wanita cantik pun dapat mencair selanjutnya jatuh hati berkat kemampuan beliau memainkan emosi pribadinya.
-
Kemampuan kognitif, berpengetahuan luas dan kreatif serta handal mengembangkannya secara faktual dan empiris. Latar belakang beliau sebagai darah seni dari seorang ibu Bali-nya, sanggup mengkombinasikan cakrawala keilmuannya dengan sentuhan kreatifitasnya, boleh dilihat tentang gagasan filosofis-estetis dalam arsitektur tata ruang kota Jakarta. Seperti, Gelora Bung Karno, Tugu Selamat Datang dan masih banyak lagi…atau beberapa singkatan-singkatan kreasinya seperti NASAKOM, MANIPOLUSDEK, Dll.
-
Menurut pribadi, rasio dan karisma… mutu terbaik milik Bung Karno.
*
Pada dasarnya tidak ada ada satu pun pemimpin yang sempurna, namun sedianya menakar mutu pemimpin bisa mewakili penilaian obyektif mengenai pencarian pemimpin berkarakter ideal yang mampu dijadikan suri teladan bagi rakyatnya (role models). Kemudian, bagaimanakah beberapa item di atas dikomparasikan kepada Bung Rhoma, Bang Deddy Miswar, Kang Dede Yusuf dan lain sebagainya? Relevan ataukah berbanding jauuuh, terserah…semua individu memiliki hak dipilih. Selamat menakar mutu pemimpin…
sumber : www.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar