Saya tidak pernah bertemu 10 vokalis rock yang daftar namanya mengisi 10 Vokalis Terbaik ini. Yang sebut dalam judul di atas sebenarnya adalah judul album. Dirilis tahun 1993, album ini keluaran Logiss Record, label yang mengkhususkan diri merekam dan mengedarkan lagu-lagu cadas. Dan album ini cukup mengisi masa kecil saya, masa-masa ketika saya masih bercelana merah sekolah dasar. Dan umumnya anak-anak, maka yang dianggap menarik biasanya hanya dua tiga lagu saja, salah satunya pastilah lagu hits yang dibuatkan video klipnya.
Vokalis rock di era itu umumnya memiliki kesamaan yakni memiliki suara tinggi yang susah dijangkau orang kebanyakan. Makin tinggi makin sip. Dan soal penampilan sudah pasti mereka semua gondrong. Inilah mereka:
1. Hengky Supit – Bila Engkau Izinkan
Ini lagu pertama dalam urutan tracklist album ini sekaligus lagu hitsnya. Slow rock ballads, dengan suara melengking tinggi, khas 90’an. Hengky Supit adalah vokalis Whizz Kid, namun sepertinya lebih terkenal ketika solo karir, termasuk lagu hitsnya ini. Kini ia tinggal di Belanda. Di album ini seingat saya ada embel-embel keterangan vokalis terbaik Festival Rock ke berapa saya lupa. Maklum sudah 20 tahun yang lalu.
Saya ingat lagu ini saat mendaki bukit ketika SD dulu. Saya mendaki bersama remaja-remaja tanggung tetangga saya, dan salah seorang dari mereka memanggul tape compo di pundak. Yang diputar adalah kaset ini melulu, dibolak-balik terus tanpa jemu. Dan lagu ini yang menempel kuat di ingatan saya.
Saya tidak ingat apa pernah melihat video klipnya muncul di TVRI. Saat muncul era Youtube, iseng saya mencari video klipnya. Ternyata ada. Dan dari video itu saya baru tahu bahwa yang mengisi gitarnya adalah Toto Tewel, gitaris Elpamas yangbelakangan ini juga sering terlihat bersama Iwan Fals.
2. Yankson Al – Salam 3 Jari
Saya tidak tahu penyanyi ini. Di album ini keterangannya adalah mantan vokalis Jet Liar – grup ini juga saya tidak tahu. Tapi yang jelas di lagu ini suaranya melengking tinggi membahana. Tempo lagunya pun cepat, trash metal. Permainan gitar yang mengiringi lagu ini pun mantap.
3. Benino – Sirna
Ini pun saya tidak tahu, baik penyanyi maupun bandnya Bani Adam (terdengar seperti nama grup dangdut atau kasidah). Lagunya pun ballad, salah satu yang saya suka waktu kecil dulu.
Saya ingat waktu lomba karaoke tingkat kampung, ada pemuda yang membawakan lagu ini. Dan si pemuda megap-megap menyanyikannya, suaranya selip-selip tidak karuan karena tidak mampu menjangkau oktaf tinggi si Benino ini.
4. Arul Efansyah – Burung Merak dan Serigala
Kalau yang ini tidak usah ditanya lagi. Setiap penggemar rock Indonesia seharusnya tahu siapa vokalis Power Metal ini. Juga terkenal dengan nada tingginya, dan bandnya Power Metal dikenal memainkan trash metal atau speed metal ala Helloween.
Lagu ini pun unik. Cukup puitis, memadukan keanggunan burung merak dan kegarangan serigala. Mungkin sejenis dengan nama band rock bule legendaris Guns N Roses (bunga dan pistol). Musiknya pun memadukan tempo cepat dan keras yang diselingi dengan melodi piano dan biola ala orchestra lalu disambungi lagi dengan melodi gitar yang agresif, cepat, dan bertenaga.
5. Ekky Lamoh – Rumah Kecil Di Bukit Merah
Lagu ini pun sama puitisnya dengan lagu sebelumnya tadi. Ceritanya tentang seseorang yang menemukan kekasihnya mati bersimbah darah di sebuah rumah kecil di bukit merah.
Ekky Lamoh sendiri adalah mantan vokalis Edane dan Elpamas. Di era sekarang, ia pernah terlihat di acara Radio Show membawakan lagu-lagu blues.
6. Banhasir LB – Hati, Emas, Api
Kalau yang ini adalah vokalis Kaisar, band rock asal Solo juara Festival Rock Indonesia ke-5 tahun 1990. Sepertinya lagu rock masa itu memang penuh bahasa kiasan seperti halnya lagu ini. Kehidupan diungkapkan dengan bahasa simbolis namun jantan.
7. Doddy Keswara – Ain’t Let You Go
Pria tambun sempat membuat saya bingung karena di album ini namanya Doddy Keswara, di album lain lagi namanya Doddy Katamsi. Padahal orangnya sama. Tapi rupanya yang benar adalah yang kedua, karena beliau ini anaknya Aning Katamsi seorang penyanyi seriosa. Di album ini fotonya terlihat menakutkan buat saya yang masih kecil waktu itu. Mata melotot sambil menyeringai dengan rambut keriting yang jatuh di wajah. Padahal orangnya hobi melawak, saat di Radio Show ia pernah diminta menirukan suara David Coverdale sang vokalis Deep Purple, tapi ia malah menirukan suara Charly Van Houten, vokalis ST 12 yang mendayu-dayu itu. Dan mirip. Konyolnya lagi Doddy Katamsi ini lalu sambil tertawa bilang bahwa menirukan suara melayu itu buatnya susah sekali. Sambil bersumpah.
Lagu Ain’t Let You Go ini adalah lagu cinta. Manis dan enak.
8. Arry Sapriady – Juara Kota
Di antara foto-foto yang ada, pria ini terlihat paling kalem. Begitupun suaranya. Mantan vokalis Cynomadeus, bandnya duo Eet Sjahranie dan Fajar Satritama sebelum mereka mendirikan Edane yang lebih cadas sampai sekarang. Belakangan Mas Arry ini memperkuat bandnya Baron, mantan gitaris Gigi yang bersolo karir.
Lagu Juara Kota ini tentang balapan liar di tengah malam.
9. Yaya Wacked – God The Everything
Jangan tertipu dengan judul lagunya. Meski terdengar seperti lagu pujian kepada Tuhan, tapi lagunya sungguh bising untuk telinga SD saya waktu itu. Ini lagu yang paling tidak saya sukai saat itu, karena terdengar seperti orang berteriak-teriak tidak jelas, dalam bahasa Inggris pula. Lebih banyak instrumentalia sebenarnya, dengan melodi gitar yang lebih dari 3 sesi. Iramanya menghentak-hentak mendekati jenis hardcore.
Namun saat dewasa, justru ini lagu yang paling sering saya dengarkan. Teman saya yang penggila hardcore terkesan dengan permainan drumnya yang agresif.
Yaya Wacked disebut sebagai mantan vokalis Suckerhead, band trash metal yang digawangi Krisna J. Sadrach.
10. Andy Liany – Emosi
Lagu penutup ini jenisnya ballad yang manis, sesuai karakter Andy Liany yang banyak dikenal orang lewat lagu slow rock manis berjudul Sanggupkah dan Antara Kita. Waktu pentas karaoke di kampung, saya yang masih SD membawakan lagu ini sebagai lagu pilihan. Kesulitan mengambil nada awal, alhasil separuh lagu ini saya nyanyikan dengan nada fals. Hehe.
Andy Liany meninggal di usia muda tahun 1995 berdekatan dengan meninggalnya Nike Ardilla, Ryan Hidayat, Abiem Ngesti, Benyamin S, Poppy Mercury dan entah siapa lagi waktu itu. Tahun itu pernah disebut tahun berduka saking banyaknya artis yang meninggal dunia.
Album ini dalam format kaset sekarang menjadi barang langka yang diburu kolektor. Kaset original punya saya sudah lenyap ketika saya merantau ke Kalimantan dan dimakan jaman digital. Saya tidak tahu apakah pernah dirilis dalam format CD dan apakah masih dijual sekarang. Yang saya miliki sekarang adalah unduhan dalam format mp3. Maafkan saya ya mas-mas vokalis dan om Log Zhelebour, sudah membajak karya kalian. Kalau ketemu CD originalnya saya janji beli deh. Hehe.
Salam.
0 komentar:
Posting Komentar