Stress dalam pemahaman yang sangat sederhana adalah masalah/persoalan yang menimpa pada seseorang tetapi ilmunya orang tersebut belum cukup untuk menjawab/mengatasi masalah tersebut.
Kebanyakan dari kita tidak menyadari bahwa sebenarnya kita juga rentan terkena stres. apakah itu stres dan bagaimanakah stres itu dapat terjadi? hehehe.. Dua pertanyaan itu adalah key words yang membantu kita untuk dapat mengenali ciri- ciri stres dan memahami orang yang terkena stres.
Stres pada umumnya merupakan gejala yang berlangsung pada seseorang dan bersifat relative. artinya stres sangatlah bergantung pada tingkat penyebabnya (stresor), oleh karena itu stres juga dapat cepat hilang atau juga dapat berkembang menjadi frustasi berdasarkan stressor yang mempengaruhinya. Waduuh bahaya dong ?? kalau sampai frustasi gitu??? hmm..
Stres diakibatkan oleh persepsi seseorang dalam menilai dan merespon suatu keadaan atau peristiwa yang berlangsung pada level fisiologis, emosional, kognitif, serta prilaku tertentu. biasanya mereka akan menganggap itu sebagai hal yang membahayakan dirinya, ancaman, atau tantangan yang dapat melemahkan dirinya. dalam hal ini berarti stres juga berasal dari anggapan atau prasangka seseorang ya. hmmm..
Kalau begitu kenapa seseorang dapat mengalami stres dan memiliki persepsi yang negatif terhadap peristiwa yang tidak mereka senangi?, beberapa diantara mereka biasa membayangkan hal- hal yang berlebihan terhadap peristiwa yang mereka temui padahal mereka belum mengetahui sepenuhnya tentang keadaan tersebut. Asumsi yang mereka buat bukanlah asumsi yang berasal dari objektifitas sebuah kejadian yang mereka alami, namun mereka terlanjur menilai dari sisi subyektifitas mereka, itulah yang membuat mereka mengalami ketakutan dan kecemasan yang irasional.
Lalu bagaimanakah agar kita dapat mengetahui seseorang yang mengalami stres? hmm.. Seseorang yang mengalami stres biasanya akan terlihat dari prilaku yang tidak biasa pada kepribadiannya. Prilaku stres akan dapat terlihat jelas pada seseorang yang :
- Menyangkal suatu fenomena dengan level kecemasan tertentu.
- Menekan perasaan tertentu (rasa tidak enak, tidak aman dsb) sehingga penampilannya terlihat memaksa.
- Mengarahkan prilaku pada obyek tertentu (marah kepada orang lain yang tidak bersalah, memukul dinding, dsb)
- Menampilkan prilaku atau perasaan yang bertentangan dengan diri yang sebenarnya (Pura- pura bahagia atau senang padahal ia sedih)
- Membuat alasan yang masuk akal (logis) untuk menutupi kelemahan yang sebenarnya.
Stres dan penyakit fisik?, apakah hubungannya.. hmmm???
beberapa penelitian psikologi menyatakan bahwa stres memiliki pengaruh terhadap tubuh, paling tidak terhadap kekebalan tubuh dan gairah seseorang dalam menghadapi masalahnya. Fenomena ini disebut juga sebagai peristiwa Psikosomatik, yaitu faktor emosional yang mempengaruhi munculnya penyakit (misalnya naiknya tekanan darah, magh, sesak/asma, sakit kepala, dsb).
Lalu, apa yang membuat seseorang mampu menangani stres secara lebih baik daripada orang lain?, tentu hal ini sangat bergantung dari : (1) Bagaimana orang tersebut menghadapi situasi yang menekan, dan (2) adanya dukungan sosial (suport) yang membantu orang tersebut menangani stresnya.
Bagaimana agar kita dapat menangani stres? hmm.. kali ini saya akan berbagi tips agar kita dapat menghadapi situasi yang menekan, antara lain : (1) Fokuslah pada masalah, sebisa- bisanya kita harus mengambil langkah untuk memecahkan masalah yang kita hadapi, carilah informasi yang dapat membantu kita untuk memecahkan masalah, karna inti dari masalah adalah ketiadaan pengetahuan dan pengalaman kita untuk menghadapinya, kemudian (2) Fokus pada emosi, yaitu usaha menurunkan emosi negatif yang dirasakan ketika menghadapi masalah, nah ini penting juga loh, beberapa masalah tidak akan mendapatkan pemecahan yang baik apabila emosi kita terlalu tinggi atau tidak stabil.
aduuh capek juga nih nulis.. hmm oke deh, sekian dulu aja kali yaa.
akhirul kata, semoga artikel saya ini menarik dan bermanfaat bagi para pembaca yang budiman. heheheh..
0 komentar:
Posting Komentar