Kamis, 04 Oktober 2012

0 Jelang 2014, 'Putra mahkota' mulai terbar pesona


Jelang 2014, para 'putra mahkota' mulai rajin menyapa
Prananda Prabowo                                                Edhie Baskoro Yudhoyono


Menjelang kontestasi politik 2014, para putra mahkota dari petinggi negeri mulai rajin menyapa publik. Sebut saja Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prananda Prabowo, putra Megawati Soekarnoputri.

Keduanya kini rajin berinteraksi dengan publik, setidaknya lewat sosial media, seperti Twitter. Lewat akun @Edhie_Baskoro dan @pranandaprabowo, kedua putra presiden dan mantan presiden itu mulai kerap menyapa hangat para follower-nya.

"Kabar baik. Salam hangat kembali," tulis Prananda menyapa balik followernya, kemarin.

Nama Prananda pernah mencuat saat Kongres III PDI Perjuangan 2010 lalu. Kala itu, meski tidak pernah berbicara ke media, Prananda diisukan akan menjadi salah satu petinggi Partai Banteng tersebut. Namun, rumor itu kemudian tidak terbukti.

Kini Nanan, sapaan akrabnya, muncul di jagat maya lewat akun Twitter yang diakui miliknya. "Itu betul asli milik saya," kata cucu Soekarno ini kepada merdeka.com.

Akun Prananda memang sudah dibuat sejak 1 Desember 2009. Namun, baru belakangan ini dia rajin ngetwit. Dari sekitar 100 kicauannya, baru dilakukan dua bulan terakhir.

"Lumayan sering (ngetwit) bukan menandakan rajin," ucapnya.

Sama seperti yang sudah-sudah, Prananda selalu irit bicara. Bahkan terkesan selalu menghindari wawancara wartawan. Saat ditanya kaitan mulai seringnya dia ngetwit dengan proyeksi trah Soekarno di Pilpres 2014, dia juga menjawab sangat singkat.

"Ngetwit itu tidak meramalkan masa depan Mas," katanya dengan ikon senyum via BlackBerry Messenger.

Beda lagi dengan Ibas. Putra bungsu Presiden SBY yang kini duduk di Komisi I DPR itu baru buat akun Twitter pada 30 April lalu. Meski terbilang baru di jagat Twitter, Ibas lebih rajin ngetwit ketimbang Nanan. Terbukti, sudah sekitar 600-an kicauan di-posting Ibas di akunnya itu.

Di Twiiter, Ibas tak hanya menyapa balik followernya. Namun juga kerap memberikan statement terkait situasi nasional terkini. Sebut saja demo besar-besaran oleh buruh kemarin.

"Demo buruhnya yang tertib ya, damai. Agar suara dan aspirasinya bisa terdengar jelas. Tampilkan kehormatan buruh di mata masyarakat," tulis Ibas kemarin.

Sekilas pernyataan normatif Ibas agak mirip dengan ucapan bapaknya. Namun, terkadang ia tak segan untuk bersenda gurau dengan para pengikutnya yang kini berjumlah 6000-an.

Fenomena putra mahkota yang mulai menyapa akhir-akhir ini menarik dicermati dalam konteks 2014. Sebab semua tahu, SBY dan mungkin Megawati tidak akan maju lagi dalam kontestasi politik ke depan. Pilkada di sejumlah daerah yang memasang kembali keluarganya sebagai calon, setidaknya menjadi gambaran ciri khas politik kita di akar rumput. Dan mungkin saja ini terjadi di tingkat nasional.http://www.merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates