Selasa, 11 September 2012

0 TTangis bayi di malam hari


Cara Efektif Tenangkan Rengekan Buah Hati di Malam Hari
image
BERUSAHA sesegera mungkin menenangkan bayi yang menangis di malam hari. Mungkin itulah cara para orangtua mengurangi perasaan bersalah. Bukan hal yang salah. Baiknya, para ayah dan ibu menilik cara berikut, agar si buah hati dapat tertidur lebih nyenak dan tak lagi sering rewel di malam hari.
Para orangtua disarankan agar tidak terburu-buru menenangkan rengek malam si buah hati. Membiarkan bayi menangis untuk waktu yang singkat, diklaim lebih baik daripada segera menghibur mereka, kata para ilmuwan. Cara ini bahkan dapat membuat sang bayi dan orang tua terhindar dari stres.
Teknik-teknik tertentu disarankan agar si buah hati terbiasa tidur pulas tanpa rewel.
Metode pertama, yakni "controlled crying." Di mana orangtua menunggu anak "menyelesaikan" tangisannya sebelum menenangkan si bayi.
Awalnya, orangtua disarankan menunggu setidaknya dua menit pada malam pertama. Lalu lama waktu menunggu tangisan si bayi reda, dinaikknan sampai lima menit untuk malam kedua, dan sepuluh menit untuk ketiga dan seterusnya. Langkah ini diklaim dapat membantu bayi belajar menyelesaikan sendiri tangisannya.
Metode lain yang diklaim cukup efektif yakni "camping out" (berkemah). Di mana orang tua disarankan menunggu dengan tenang di kamar anak, sementara sang bayi kembali tertidur.
Meskipun kedengarannya agak dingin, tim dari University of Melbourne menemukan bahwa, pada akhirnya, dengan dua metode itu, kedua orang tua dan bayi akhirnya tidur lebih lama.
Para peneliti percaya dengan meninggalkan bayi menangis untuk waktu yang singkat tidak menimbulkan kerusakan jangka panjang pada kesehatan mental atau perilaku mereka.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics tersebut, berdasar pada pengujian terhadap 326 anak-anak usia tujuh bulan sampai enam tahun di Australia.
Dengan menerapkan dua metode tersebut di atas, anak-anak dipantau hingga berusia enam tahun. Para peneliti juga melakukan sejumlah tes untuk melihat perilaku mereka, pola tidur, serta hubungan mereka dengan orang tua.
Mereka yang telah ditinggalkan menangis, cenderung memiliki masalah perilaku lebih rendah, yakni sekitar 12 persen dibandingkan mereka yang tidak.
(Linda Putri, DM/CN33


0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates