Mengapa Rakyat Ingin Perubahan ?
Mengapa Rakyat Ingin Perubahan ?
Satu hal yang sangat tidak disadari oleh pengamat, bahwa seuatu yang sudah lama dikenal, ataupun sesuatu yang ditemukan tiap hari bukan lagi hal yang luar biasa, bahkan sudah membosankan dan menjemukan. Seorang yang sudah dikenal lama, akan lebih dikenal kejelekannya / kebobrokannya, karena dengan berjalannya waktu lebih menunjukan bahwa ia jelek dan bobrok segalanya dan tidak patut dipercaya lagi.
Akumulasi perasaan yang ada dengan berjalannya waktu, manusia normal ingin mencari yang fresh, yang lebih baik, yang lebih membawa harapan, akan menjauhi yang sudah jelek, yang tidak tepat janji, yang suka pura-pura dan suka memberi iming-iming demi kepentingan sendiri. Apabila pendatang baru itu memiliki nama baik, sudah terbukti keberhasilannya, kejujuran dan kebersihan dirinya akan didambakan kehadirannya.
Harapan baru itu sudah tidak lagi memandang siapa dia ? darimana dia ? latar belakang apa dia ? tidak peduli kucing itu warnanya apa, yang penting dia bisa menangkap tikus ! Tikus ketangkap kebersihan akan nampak, penyakit akan menghilang, kenyamanan akan hadir, bukankah demikian ?
Perubahan merupakan suatu tuntutan yang mendalam bagi perasaan dan harapan seseorang yang sudah menderita lama, perubahan tidak mudah, namun perubahan itu datangnya sangat mendadak, sulit diprediksi. Tahu-tahu muncul diluar dugaan yang memang tidak terpikiran oleh lawan. Kekuatannya luar biasa dan momentum itu dipakai oleh semua pihak yang memiliki perasaan sama. sehingga kekuatan yang dahsyat itu akan muncul menjadi pemenang.
Siapa yag menyangka order baru bisa jatuh ? Siapa menyangka Gus Dur diturunkan begitu saja, Siapa percaya pak SBY yang disanjung pada awalnya, dan dicerca pada akhirnya ? Siapa sangka Jokowi tokoh kecil di kota yang tidak diperhitungkan, disanjung untuk pemilihan gubernur DKI ? Semua itu kenyataan, tidak ada yang bisa membendungnya. Terlepas apakah nanti menang atau kalah, membuktikan bahwa kekuatan itu adalah harapan dari satu perubahan.
Perubahan sulit untuk bisa dibeli, dibohongi, ditutup-tutupi, karena datangya dari perasaan hati terdalam, hanya waktu bisa membuktikan itu, mementum yang tepat akan mengangkat semuanya menjadi realita. Apakah pilkada DKI kedua ini juga merupakan mementum kelanjutan pilkada kesatu, mari kita saksikan pada hari H. Menurut perhitungan ? kelihatnya sulit, karena menurut peta kekuatan sangat jomplang, partai pendudkung Foke sangat banyak, tinggal berapa besar perasaan hati terdalam rakyat DKI yang ingin perubahan dan memihak Jokowi ? Karena keinginan hati terdalam sulit diprediksi, datangnya mendadak seperti bom Atom HIrosima, sekejap semua menjadi hancur dan realita adalah realita. Jika ada tokoh partai yang membelot, karena tuntutan perasaan terdalam yang ingin perubahan, itu wajar sekali.
Kita tunggu tanggal mainnya.
Satu hal yang sangat tidak disadari oleh pengamat, bahwa seuatu yang sudah lama dikenal, ataupun sesuatu yang ditemukan tiap hari bukan lagi hal yang luar biasa, bahkan sudah membosankan dan menjemukan. Seorang yang sudah dikenal lama, akan lebih dikenal kejelekannya / kebobrokannya, karena dengan berjalannya waktu lebih menunjukan bahwa ia jelek dan bobrok segalanya dan tidak patut dipercaya lagi.
Akumulasi perasaan yang ada dengan berjalannya waktu, manusia normal ingin mencari yang fresh, yang lebih baik, yang lebih membawa harapan, akan menjauhi yang sudah jelek, yang tidak tepat janji, yang suka pura-pura dan suka memberi iming-iming demi kepentingan sendiri. Apabila pendatang baru itu memiliki nama baik, sudah terbukti keberhasilannya, kejujuran dan kebersihan dirinya akan didambakan kehadirannya.
Harapan baru itu sudah tidak lagi memandang siapa dia ? darimana dia ? latar belakang apa dia ? tidak peduli kucing itu warnanya apa, yang penting dia bisa menangkap tikus ! Tikus ketangkap kebersihan akan nampak, penyakit akan menghilang, kenyamanan akan hadir, bukankah demikian ?
Perubahan merupakan suatu tuntutan yang mendalam bagi perasaan dan harapan seseorang yang sudah menderita lama, perubahan tidak mudah, namun perubahan itu datangnya sangat mendadak, sulit diprediksi. Tahu-tahu muncul diluar dugaan yang memang tidak terpikiran oleh lawan. Kekuatannya luar biasa dan momentum itu dipakai oleh semua pihak yang memiliki perasaan sama. sehingga kekuatan yang dahsyat itu akan muncul menjadi pemenang.
Siapa yag menyangka order baru bisa jatuh ? Siapa menyangka Gus Dur diturunkan begitu saja, Siapa percaya pak SBY yang disanjung pada awalnya, dan dicerca pada akhirnya ? Siapa sangka Jokowi tokoh kecil di kota yang tidak diperhitungkan, disanjung untuk pemilihan gubernur DKI ? Semua itu kenyataan, tidak ada yang bisa membendungnya. Terlepas apakah nanti menang atau kalah, membuktikan bahwa kekuatan itu adalah harapan dari satu perubahan.
Perubahan sulit untuk bisa dibeli, dibohongi, ditutup-tutupi, karena datangya dari perasaan hati terdalam, hanya waktu bisa membuktikan itu, mementum yang tepat akan mengangkat semuanya menjadi realita. Apakah pilkada DKI kedua ini juga merupakan mementum kelanjutan pilkada kesatu, mari kita saksikan pada hari H. Menurut perhitungan ? kelihatnya sulit, karena menurut peta kekuatan sangat jomplang, partai pendudkung Foke sangat banyak, tinggal berapa besar perasaan hati terdalam rakyat DKI yang ingin perubahan dan memihak Jokowi ? Karena keinginan hati terdalam sulit diprediksi, datangnya mendadak seperti bom Atom HIrosima, sekejap semua menjadi hancur dan realita adalah realita. Jika ada tokoh partai yang membelot, karena tuntutan perasaan terdalam yang ingin perubahan, itu wajar sekali.
Kita tunggu tanggal mainnya.
0 komentar:
Posting Komentar