JAKARTA – Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai persaingan di dalam partai politik yang ada di Indonesia sekarang ini sudah menuju ke arah yang tidak sehat.
Pemimpin partai terlalu ingin menjadi bintang saat ini ujar Mahfud di Hotel Ritz Charlton, Jakarta, Selasa (17/7) malam.
“Di dalam realitas kepartaian kita sekarang, pemimpin partai menindas orang lain yang ingin tampil sebagai bintang. Itu fakta dimana-mana,” kata Mahfud.
Meskipun demikian, katanya, masyarakat tidak boleh meniadakan partai seperti disuarakan banyak orang.
“Karena lebih baik ada partai jelek daripada tidak ada partai di suatu negara yang menganut prinsip demokrasi. Itu penting,” kata Mahfud.
Mahfud mengajak masyarakat membenahi partai agar sehat dan menjadi tempat persemaian para pemimpin yang betul-betul baik.
“Sekarang ini kan kalau muncul sedikit lalu ditindas,” katanya lagi.
Dia menunjukkan contoh kasus di sebuah kabupaten di Madura di mana seorang sekretaris daerah pejabat eselon I dimutasi menjadi sekretaris lurah hanya karena mencalonkan diri menjadi kepala daerah dan akan bersaing dengan kepala daerah yang ada.
“Itu kan sangat tidak sehat. Itu lah gambaran dari kehidupan parpol kita,” katanya.
Mahfud menyatakan, peran media massa sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi ini agar internal parpol terbenahi.
“Kalau ada sesuatu yang menyimpang, media massa berteriak-teriak lalu mulai agak lurus lagi. Itu lah penyakit kita (pimpinan parpol tak mendengar). Orang bisa runtuh kalau secara moral selalu diingatkan media. Kalau jalur formal, yang mengingatkan itu nanti ditindas,” sebut Mahfud. (Antara/ad)
0 komentar:
Posting Komentar