pelantikan jokowi-ahok belum ketahuan kapan akan dilaksanakan. masih ada proses dari kpud dki dan tata atur perangkat-perangkat birokrasi yang mesti dipersiapkan termasuk juga terpenuhinya secara proporsional payung hukum yang absolut sebagai pendukung keabsahan jokowi-ahok dalam melakoni jabatan baru mereka di 01 dan 02 dki-jakarta.
terlepas dari eksistensi dan latar belakang jokowi-ahok hingga terpilihnya mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur. menurut saya mereka berdua adalah manusia pilihan yang memang sudah ditakdirkan untuk menjadi gubernur di dki jakarta. pun, dikekinian sebagian besar masyarakat jakarta sedang larut dalam euforia kemenangan massal dengan yel-yel “jakarta baru-gubernur baru!” jadi apapun kata orang dengan hasil akhir pilgub dki, para penganut euforia tersebut telah bersepakat dalam sebuah kesepakatan “apapun kata dunia sekali jokowi-ahok maka tetaplah jokowi-ahok!” begitulah.
ada hal yang cukup menarik untuk disimak pada pra pilgub dan pasca pilgub dki jakarta yakni adanya dukungan moril dan materil yang datang dari 2 orang tokoh nasional yang dianggap paling mempengaruhi dalam mendongkrak elektabiltas dan popularitas jokowi-ahok yakni bapak jusuf kalla dan prabowo soebijanto.
kenapa mesti jusuf kalla dan prabowo soebijanto?
sederhana saja membaca arah mata angin sikap politik mereka berdua (jk dan ps). dengan kepiawaian kalkulasi politik dan kecerdikan mengatur strategi pemenangan ala jusuf kalla dan prabowo soebijanto adalah merupakan kata kunci leadingnya dengan cara yang mengejutkan pasangan jokowi-ahok.
sederhana saja membaca arah mata angin sikap politik mereka berdua (jk dan ps). dengan kepiawaian kalkulasi politik dan kecerdikan mengatur strategi pemenangan ala jusuf kalla dan prabowo soebijanto adalah merupakan kata kunci leadingnya dengan cara yang mengejutkan pasangan jokowi-ahok.
kemenangan jokowi-ahok pada putaran pertama dan kedua semakin menambah rasa percaya diri tim pemenangan jokowi-ahok kepada jusuf kalla dan prabowo soebijantountuk meraih kemenangan pada pilgub putaran kedua. hal ini bisa di deteksi dari sikap tenang (misterius?) namun sangat percaya diri yang sering ditampilkan oleh jokowi-ahok ketika berhadapan dengan media massa dan para pendukungnya. jika ada pertanyaan “seberapa besarkah peran jusuf kalla dan prabowo soebijanto terhadap jokowi-ahok?” sulit untuk di jawab. karena yang paling tahu soal ini adalah jokowi-ahok dan tim-tim suksesnya.
menyoal keberadaan dan peran yang sedemikian besarnya dari jusuf kalla dan prabowo soebijanto adalah sangat bisa ditebak dalam perhitungan cerdas mereka dan telah menjadi semacam pameo bahwa “jika ingin menjadi presiden republik indonesia harus memegang kunci untuk masuk ke pintu nkri yakni melalui pilgub dki-jakarta?”.
alasannya?
lagi-lagi dengan sangat sederhana bisa di tebak siapa saja yang ingin merebut kunci dan masuk ke pintu itu. pilkada dki-jakarta adalah pertarungan gengsi politik dari partai-partai besar yang walaupun terseok-seok akhirnya dimenangkan dengan cara yang cukup elegan oleh koalisi partai pdi-p dan gerindra (?)
lagi-lagi dengan sangat sederhana bisa di tebak siapa saja yang ingin merebut kunci dan masuk ke pintu itu. pilkada dki-jakarta adalah pertarungan gengsi politik dari partai-partai besar yang walaupun terseok-seok akhirnya dimenangkan dengan cara yang cukup elegan oleh koalisi partai pdi-p dan gerindra (?)
hadirnya jusuf kalla dan prabowo soebijanto adalah alasan yang paling kuat untuk semakin memperjelas bahwa sesungguhnya mereka berdua sudah masuk ke pintu sebuah bangunan yang maharaksasa yang bernama hall republik indonesia.
kemenangan jokowi-ahok dengan jargon “jakarta baru” adalah jawaban paling nyata pula bagi jusuf kalla dan prabowo soebijanto untuk menggiring indonesia ke sebuah bangunan baru yang berjargon “menuju indonesia baru”.
pertanyaannya apakah jusuf kalla dan prabowo soebijanto akan berhompimpah untuk maju ke 01 dan 02 dalam bursa pencalonan presiden republik indonesia?
0 komentar:
Posting Komentar