Kenapa Bentuknya Seperti Itu?
Badu
dan Anto sedang buang air kecil di WC umum. Secara tidak sengaja Badu
melihat anu Anto yang berbentuk ulir sekrup. Karena keheranan, Badu
membuka pembicaraan dengan Anto.
“Wah, aku belum pernah lihat bentuk yang seperti itu.” komentar Badu.
“Seperti apa?” tanya Anto.
“Berulir seperti sekrup.” tanggap Badu.
“Memangnya kamu punya gimana?” tanya Anto pingin tahu.
“Luruuuus, seperti biasanya.” jawab Badu dengan tenangnya.
Badu selesai buang air kecil dan kemudian menggoyang-goyangkan anunya sebelum di masukan kembali ke celana.
“Apa yang kamu lakukan tadi?” tanya Anto keheranan.
“Mengeringkan dari tetesan-tetesan yang tersisa, seperti biasanya.” jawab Badu.
“Haaahh… berarti selama bertahun-tahun aku melakukan cara yang salah,” kata Anto kebingungan.
“Selama ini aku memerasnya biar kering…”
Caranya Sudah Benar
Sepasang anak muda mengunjungi seorang Seksolog.
Anak muda : Dokter, kami adalah suami istri yang baru menikah. Kami
ingin tahu apakah cara kami berhubungan seks sudah benar atau belum.
Maukah dokter melihatnya?
Seksolog tersebut agak kaget sebentar, namun kemudian setuju. Kedua
anak muda tersebut lalu naik ke ranjang praktek dan melakukan hubungan
seks. Setelah mereka selesai, Seksolog tersebut berkata.
Seksolog : Ya, cara kalian sudah benar. Biayanya Rp. 25.000,-
Setelah membayar, keduanya lalu pulang. Namun keesokan harinya mereka
muncul lagi kepada Seksolog tersebut. Kali ini keduanya melakukan
hubungan seks dalam posisi yang berbeda. Demikian seterusnya selama 4
hari berturut-turut mereka kembali dan selalu melakukan seks dengan gaya
dan posisi yang berbeda.
Pada hari kelima, Seksolog tersebut tidak tahan lagi.
Seksolog : Saya melihat bahwa cara kalian sudah benar dan kalian
sudah ahli dalam hubungan seks. Mengapa kalian selalu kembali lagi?
Anak Muda : Kamar hotel terlalu mahal. Sedangkan disini cuma Rp
25.000,00. Di samping itu biaya ke dokter akan diganti oleh kantor saya.
Ujian Susulan
Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan.
Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: pak, maaf kami telat ikut ujian semester
mahasiswa B: iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkotnya meletus.
Mahasiswa C: iya kami kasihan sama supirnya. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.
mahasiswa D: oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan.
Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa
diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda. “Ah, mungkin biar
tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2
soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan
soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
Pelatih Sirkus
Suatu hari diadakan lomba untuk mencari pelatih sirkus yang handal di dunia.
Setelah melewati babak penyisihan, hanya 3 pelatih sirkus yang lolos
babak tersebut, yaitu dari negara Indonesia, Thailand dan India.
Dewan juri memberikan satu ujian terakhir untuk menobatkan sebagai
pelatih sirkus terbaik sepanjang masa. Lalu di sediakanlah satu ekor
gajah jantan yang besar dan masing-masing pelatih bergiliran diuji untuk
membuat gajah itu duduk.
Pelatih dari India maupun Thailand bergantian mencoba tapi tidak
berhasil, sampai mereka bersemedi segala, tapi tetap gajah bengong tidak
bergerak.
Giliran pelatih Indonesia, dan dia langsung berdiri menatap mata
gajah dan mengelilingi 3 kali. Dan tepat diekor, dia mengangkat ekornya
dan menyentil biji gajah. Akibatnya gajah mulas dan terduduk. penonton
bersorak atas kemenangan Indonesia.
Tapi dari negara lain menggerutu tidak puas dan meminta satu ujian
lagi untuk menyakinkan. Kata dewan juri, “Gimana supaya membuat gajah
menggeleng!”
Baik dari India dan Thailand, sekali lagi tidak dapat berbuat banyak dan akhirnya menyerah.
Giliran Indonesia, dia langsung menatap mata gajah dan mengelilingi 3
kali seperti semula dan tepat di kuping gajah dia berhenti. Dia lalu
mengangkat kuping gajah dan membisikan, “Jah, lu mau enggak gue sentil
biji lu lagi !!”
Kontan gajah langsung menggeleng-geleng.
|
|
|
| | | | | | | | | | | | | |
|
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar