Minggu, 22 Juli 2012

Puasa menurut imam al-ghazali



Nabi Muhammad Saw bersabda : "Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan yang mantap dan menjaga rambu-rambu puasa dengan mengharap ridha ALLAH semata, niscaya akan diampuni segala dosanya yang telah lampau". (HR.Bukhari).

Ada 3 jenis puasa (menurut Imam al-Ghazali) :


1) Puasa Umum : Puasanya manusia pada umumnya, yaitu menahan masuknya makanan dan minuman ke dalam perut serta menjaga syahwat (tidak berhubungan suami-istri di saat puasa).

2)Puasa Khusus : Mengerjakan Puasa Umum ditambah dengan menjaga anggota tubuh dari perbuatan maksiat dan dosa, seperti : menjaga mata dari melihat yang diharamkan dan di cela oleh syariat.
* Nabi Muhammad Saw bersabda : "Pandangan adalah panah dari panah-panah iblis yang terlaknat, barangsiapa menjaga pandangan karena takut kepada ALLAH, maka ALLAH akan memberinya keimanan yang sangat dirasakan manis didalam hatinya". (Hudzaifah ra). Juga menjaga lisan dari mengatakan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa, seperti : ghibah, namimah, berkata kotor, dll.
* Nabi Muhammad Saw bersabda : "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka ALLAH tidak mau menerima puasanya yang sekedar menahan lapar dan haus semata". (HR.Bukhari-Muslim).
Bahkan menjaga telinga dari mendengar hal-hal yang melalaikan kita dari "dzikrullah".

3)Puasa Sangat Khusus : Menjaga hati agar selalu khusyu dan fokus dalam beribadah kepada ALLAH.
Ini tingkatan puasa tersulit yang dilakukan seorang hamba ALLAH, sehingga tercapai tujuan pencucian diri dari segala dosa bagi yang bisa menjadikan puasanya sebagai perisai/tameng dari segala jenis kemaksiatan, sehingga tujuan puasa "La'allakum tattaquun" tercapai.

Pribadi taqwa hanya bisa tercapai dengan menjaga rambu-rambu puasa dan bukan sekedar menahan lapar dan haus semata.

Rambu-rambu Puasa :
1)Ghadhdhul Bashar (menjaga mata)[QS.An-Nuur : 30,31]
2)Menjaga Pendengaran [QS.Al-Israa : 36]
3)Menjaga seluruh anggota tubuh (tangan, kaki, dll) dari maksiat.
4)Tidak berlebihan dalam berbuka puasa.
5)QS.Al-Mu'minun : 57-60
6)Menjaga lisan/perkataan : tidak ghibah, namimah, banyak bercanda, menghina dan mencela, sumpah dan janji palsu, membocorkan rahasia, berlebihan memuji.

Nabi Muhammad Saw bersabda : "Setiap amal bani Adam pahalanya langsung untuknya, kecuali shaum/puasa. Shaum/puasa adalah untuk-KU dan AKU kelak yang akan memberi pahalanya. Maka dalam keadaan shaum/puasa, hendaklah kalian meninggalkan perkataan kotor dan suara gaduh. Dan jika ada yang mencela dan mengajak kalian bertengkar, cukup katakan "saya lagi shaum/puasa". Demi Yang nyawa Muhammad ada ditangan-NYA, sesunguhnya bau mulut orang yang shaum/puasa lebih harum di sisi ALLAH dibanding wangi kesturi. Dan bagi orang yang shaum ada 2 kebahagiaan > ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan ALLAH". (HR.Bukhari-Muslim).

Nabi Muhammad Saw bersabda : "Barangsiapa yang puasa tapi tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan yang dusta/tidak baik, maka sesungguhnya ALLAH tidak memerlukan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (ALLAH tidak membutuhkan puasanya)". (HR.Bukhari).

Dari Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa di antara keduanya, selagi dosa-dosa besar dijauhkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates