Liputan6.com, Jakarta: Ketua Dewan Pembina
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo subianto mengatakan
bahwa saat ini banyak maling yang sedang menggerogoti negara Indonesia.
Hal tersebut terbukti dari banyaknya pejabat negara yang terkena kasus
korupsi karena tidak amanah dan memakan uang rakyat.
“Banyak sekali yang korupsi di negara kita, kita memiliki 538
gubernur dan bupati/wali kota dan yang terkena kasus korupsi sebanyak
138. Jadi sebanyak 20 persen pemimpin kita maling,” kata Prabowo saat
berpidato dia acara deklarasi Kesatuan Aksi Pendukung Prabowo untuk
Indonesia satu (KAPPI-1) di Padepokan Pancak Silat, TMII, Jakarta Timur,
Selasa (17/7).
Prabowo menjelaskan, Setelah 60 tahun Indonesia merdeka, bangsa kita
menemukan kejanggalan-kejanggalan. Pasalnya saat ini kekayaan yang
dimiliki negara tidak terbagi dengan rata dan banyak warga yang tidak
mendapatkan kesejahteraan. Mereka yang tidak mempunyai uang kerap tak
mendapatkan keadilan. Masyarakat yang tidak punya uang juga tak memiliki
kesempatan bekerja.
“Karena itu, itu yang mendorong kita untuk berjuang karena kita tidak
ingin negara ini dikuasai maling-maling. Saya kira masih ada penyakit
di tengah-tengah masyrakat kita, penyakit itu adalah penipu kita harus
koreksi diri, kita harus ngaca itu adalah penyakit bangsa kita, budaya
bohong budaya nipu, budaya curang itu terlalu parah. Yang ironisnya
adalah orang wong cilik, orang yang di bawah dan yang kecil dan miskin
itu karena banyaknya penipu,” paparnya.
Menurutnya, Semakin tinggi jabatan maka semakin tidak amanah pula
dengan mencuri hak rakyat. Saat ini negara Indonesia memiliki gambaran
yang cukup berbahaya.
“Yang bikin kita khawatir, para maling-maling itu ingin tampil
sebagai orang yang tidak berdosa. Lalu dengan uang yang dihasilan dari
hasil curi itu dibeli oleh mereka. Jadi semuanya di republik ini gampang
dibeli, rakyat pun gampang dibeli,” geramnya.
“Negara kita tidak boleh dikuasi oleh munafikun-munafikun yang
menjadi maling di negara kita. Kita sakit hati kepada koruptor,”
tandasnya.(ULF)
0 komentar:
Posting Komentar