Mengenal Penyebab Kemandulan
Mataharinews.com - Bagi pasangan yang menikah,
mempunyai anak adalah harapan dan impian yang sangat diinginkan.
Disamping sebagai anugrah, anak juga merupakan perekat hubungan antara
suami dan isteri. Tapi banyak pula pasangan yang belum beruntung.
Disamping itu, ada yang memutuskan untuk bercerai karena hubungan sudah
tidak harmonis lagi karena sepanjang perkawinan yang dibangun belum juga
dikaruniani anak. Keputusan untuk mengadopsi anak atau mengangkat anak
juga masih jauh dari pertimbangan karena faktor keuangan atau ekonomi
dan ego masing-masing pasangan.
Bahkan ada beberapa pasangan yang sudah
berkonsultasi dengan dokter dan melakukan segala upaya agar bisa
memiliki anak tapi belum berhasil. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
tidak segera dikaruniani anak yaitu Mandul atau Infertilitas (ketidak
suburban).
Kemandulan atau dalam bahasa kedokteran disebut
infertilitas merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut pasangan yang
gagal untuk hamil dan mempunyai anak setelah berusaha selama setahun.
Perempuan yang berhasil hamil namun selalu mengalami keguguran juga bisa
disebut mandul.
Kehamilan merupakan hasil dari suatu proses komplek yang terdiri dari :
* Seorang perempuan harus menghasilkan sel telur yang berasal dari indung telur atau ovarium.
* Sel telur harus bergerak menuju rahim melalui saluran tuba.
* Dalam perjalanan ini, sel sperma dari laki laki harus membuahi sel telur.
* Telur yang sudah dibuahi kemudian harus menempel pada dinding rahim bagian dalam.
Kemandulan terjadi bila keempat proses diatas mengalami gangguan.
Gangguan lain yang bisa menyebabkan kemandulan pada perempuan adalah :
* Tertutupnya lubang saluran tuba yang disebabkan oleh karena infeksi, endometriosis dan operasi pengangkatan kehamilan ektopik.
* Gangguan fisik rahim.
* Mioma uteri.
Menemukan penyebab kemandulan sering merupakan
proses yang panjang, komplek dan sangat emosional. Bahkan ada beberapa
kasus yang memerlukan waktu berbulan bulan untuk sekedar menyelesaikan
semua pemeriksaan dan tes kesuburan.
Jadi jangan heran jika biaya yang diperlukan
sangatlah mahal. Kesemuanya tentu dapat membuat beberapa pasangan mandul
putus asa dalam melanjutkan tes sampai dengan selesai.
Pada laki laki, dokter biasanya memulai dengan
melakukan tes sperma. Pada tes ini akan dilihat jumlah, bentuk dan
pergerakan sperma. Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan tes kadar
hormon laki laki.
Pada perempuan, langkah pertama adalah dengan
melakukan tes untuk mengetahui apakah telah terjadi ovulasi tiap bulan.
Ada beberapa cara untuk melakukan ini, diantaranya, pasien disuruh
mencatat terjadinya ovulasi di rumah dengan cara mengukur suhu tubuh di
pagi hari dalam beberapa bulan.
Pasien juga dapat mencatat kondisi dan gambaran
lendir servik dalam beberapa bulan serta mencatat gambaran siklus
menstruasi yang terjadi. Semua catatan tersebut akan dianalisa oleh
dokter sehingga diketahui adanya masalah pada ovulasi.
Dokter
juga dapat melakukan tes darah dan USG ovarium untuk mengetahui
terjadinya ovulasi pada seorang perempuan. Jika ternyata ovulasi
berlangsung dengan normal maka diperlukan tes lanjutan.
Sebaiknya pasangan yang belum dikaruniani anak
jangan berputus asa, ikutilah saran dari dokter dengan mengikuti program
kehamilan, rajin memeriksakan kondisi kesehatan, menjaga stamina tubuh
dan selalu berkomunikasi dengan pasangan agar suasana harmonis dan
pasangan saling mengerti dan memahami diri masing-masing.
Selain itu, tidak lupa untuk senantiasa berdoa
kepada tuhan, karena anak juga merupakan anugrah dan amanah dari
Tuhan.(la/bebagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar