Berbuka dengan yang Manis Itu Merusak Kesehatan

Kurma memiliki kandungan energi sebesar 50 kkal, dan kandungan karbohidrat sebanyak 12 gram setiap tiga buah.
Berbukalah dengan yang manis, sering disampaikan, bahkan ada yang memandangnya ini sunnah Nabi. Namun banyak yang salah mengartikan. Akibatnya bukan sehat yang didapat.
Riwayat menyebutkan Rasulullah berbuka dengan rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat. Jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Jika tak ada tamr, beliau meneguk air.
Pertanyaannya, apakah sama antara kurma dengan makanan yang manis-manis lainnya yang biasa disantap saat berbuka puasa? Pramono, ahli gizi dari Banjarmasin, menegaskan, ini tidak sama.
Kurma adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman manis yang biasa kita konsumsi adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate).
"Pendapat umum bahwa berbuka puasa harus makan dan minum yang manis seakan-akan adalah sunnah Nabi. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan," jelas Pramono.
Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Nah, jika kita makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Menurut Pramono, hal ini sangat tidak sehat.
Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Untuk menjadi glikogen, karbohidrat kompleks memerlukan perlu proses yang lama. Dengan demikian, kadar gula tidak langsung membuat kadar gula melonjak secara drastis.
Jadi, hati-hatilah memilih makanan manis sebagai menu pembuka puasa...
Riwayat menyebutkan Rasulullah berbuka dengan rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat. Jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Jika tak ada tamr, beliau meneguk air.
Pertanyaannya, apakah sama antara kurma dengan makanan yang manis-manis lainnya yang biasa disantap saat berbuka puasa? Pramono, ahli gizi dari Banjarmasin, menegaskan, ini tidak sama.
Kurma adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate). Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman manis yang biasa kita konsumsi adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate).
"Pendapat umum bahwa berbuka puasa harus makan dan minum yang manis seakan-akan adalah sunnah Nabi. Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan," jelas Pramono.
Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Nah, jika kita makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Menurut Pramono, hal ini sangat tidak sehat.
Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Untuk menjadi glikogen, karbohidrat kompleks memerlukan perlu proses yang lama. Dengan demikian, kadar gula tidak langsung membuat kadar gula melonjak secara drastis.
Jadi, hati-hatilah memilih makanan manis sebagai menu pembuka puasa...
Sumber :
Jika anda mencari Agen Togel Online yang bisa dipercaya.
BalasHapusPoin4d adalah Situs togel (toto) online terbaik dan terpercaya,Discount terbesar dari 29% – 66%
HOT PROMO :
▶ Bonus New Member 10Rb dengan syarat Minimal Deposit 50rb
▶ Referal Terbesar : 2% !! Seumur Hidup
▶ Discount a dari 29% – 66%
▶ Roda Keberuntungan ( Bonus Spin dari Total Betting ) NEW
▶ Livechat : https://goo.gl/1nRauX
▶ Pin BBM : D1A279B6/7B83E334(Full)
▶ Skype : Poin.4D
▶ WhatsApp : +85598291698
▶ Wechat : +85598291698
▶ Line : +85598291698
bandar Togel sgp yang paling aman