Sebuah divisi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah mengumumkan bahwa ada kemungkinan resiko kanker otak terhadap penggunaan ponsel terkait dengan radiasinya. Hal ini terungkap setelah mereka memeriksa lusinan studi pada ponsel yang telah diterbitkan.
Ini adalah waktu untuk mulai memperhatikan radiasi ponsel lebih serius. Tentu saja, teknologi tidak akan pergi, kita hanya perlu untuk mendidik dan mengembangkan strategi untuk mengurangi pemaparan radiasi yang telah terbukti memiliki efek biologis.
.
Radiasi ini dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya lainnya seperti asap knalpot, timbal dan kloroform.
Seperti yang diketahui, Sheryl Crow mengungkapkan kepada media jika dirinya mengidap tumor otak. Kecurigaan itu bermula saat dirinya lupa mengingat salah satu lirik lagu yang biasa ia nyanyikan di panggung.
Dan saat berbincang dengan reporter Katie Couric dari surat kabar Las Vegas Review Journal, Crow meyakini tumor di otaknya muncul akibat pemakaian ponsel selama bertahun-tahun.
“Saya punya teori kalau penyakit ini berhubungan dengan hal tersebut (ponsel),” ungkap Crow kepadanya sang jurnalis. “Saya dulu sering menggunakan ponsel (untuk telepon) selama berjam-jam.”
Tumor yang diderita Crow disebutMenongioma. Oleh tim dokter, tumor tersebut diketahui tumbuh di sisi kepala tempat Sheryl biasa menggunakan ponsel untuk menelpon. Hal inilah yang kemudian membuat dirinya yakin ponsel itu menjadi salah satu pemicunya.
Walau dokter tidak menyimpulkan ponsel sebagai penyebab. Namun apa yang dialami Crow setidaknya memperkuat beberapa studi yang menyebut radiasi ponsel merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan penyakit kanker pada manusia.
Salah satu studi yang mengklaim hal itu adalah presentasi yang diberikan dalam pertemuan tahunan Bioelectromagnetics Society ke-32 yang diadakan di Korea Selatan pada tahun 2010 lalu.
Dalam pemaparannya, beberapa pakar analisis mengungkapkan data jika 25 persen dari pengguna ponsel beresiko tinggi mengalami kanker.
Meski masih menjadi perdebatan, namun kasus yang dialami Sheryl Crown tentu menjadi pelajaran berharga bagi setiap pengguna ponsel agar lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakannya.
Ponsel Bisa Juga Mengakibatkan Kemandulan
Belum cukup sampai disitu, kini sebuah penelitian baru mengungkap hal yang lebih mencengangkan lagi.
Sebuah studi yang dirilis oleh Pusat Penelitian Reproduksi di Cleveland menunjukkan bahwa adanya peningkatan kasus infertilitas terhadap orang yang sering menggunakan Ponsel, khususnya pria.
Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Ashok Agarwal ini dilakukan dengan mengambil sample dari sekitar 360 orang pria. Mereka kemudian membagi dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama adalah mereka yang tidak pernah mengggunakan Ponsel, kelompok kedua terdiri dari pria yang menggunakan Ponsel kurang dari 2 jam setiap hari, sementara kelompok ketiga terdiri dari pria yang sangat aktif menggunakan ponsel, yakni paling sedikit 4 jam sehari.
Kriteria sperma yang diteliti adalah jumlah sperma, motilitas, viabilitas dan penampilan. Dari hasil uji coba yang didapat menunjukkan bahwa kelompok pria yang paling aktif menggunakan ponsel mengalami penurunan jumlah sperma sebanyak 25%, sementara itu kemampuan sperma juga berkurang hingga 30%.
Terakhir, pria yang menggunakan Ponsel lebih dari 4 jam sehari tampilan spermanya menurut hingga 50%. Dengan adanya hasil ini, bukti tentang adanya efek buruk dari radiasi Ponsel semakin menguat!
Untuk itu, bagi para pria yang khususnya berada di usia subur, mereka menganjurkan untuk mengambil langkah untuk mengurangi radiasi ponsel sebanyak mungkin. Sebagai contoh, jangan menyimpan Ponsel di saku dekat pangkal paha karena dapat menyebabkan kerusakan sel secara permanen. (memobee/ma/opnsrc)
0 komentar:
Posting Komentar