Guru-guru di Finlandia minimum bergelar master dan guru/tenaga pengajar disana statusnya sama seperti dokter atau pengacara dan menerima upah yang tinggi.
However standard seleksi guru juga tinggi dan pemerintahnya mengalokasikan 20 % anggaran belanja negaranya untuk pendidikan.
Sekarang jika ditinjau dari sistem pendidikanya sendiri.
Di Finlandia, nggak ada yang namanya nggak naik kelas sampai berusia 16 thn, baru ketika diusia itu akan mendapatkan sebuah tes semacam ujian nasional untuk mendapatkan sertifikat kelulusan.
Pada usia pra-sekolah 4-7 thn, generally sama seperti dimana saja yaitu hanya diajar membaca dan mengenal angka/huruf saja dengan aritmatika dasar.
Membaca adalah suatu hal yang ditanamkan sejak dini, pendidikan di finland bukan berasal dari guru yang ngomong didepan kelas lalu murid menghafal, melainkan pendidikan yang membagikan buku dan murid boleh memilih buku yang mereka sukai untuk dibaca.
Pendidikan TK/PAUD dan SD di Finlandia berfokus pada interaksi antara sesama murid dan lingkungannya, rata-rata mereka hanya menghabiskan 4 jam saja per hari didalam kelas, sisanya dihabiskan diluar kelas dalam konteks creative management seperti bermain musik, lab sains, dsbnya.
Tugas para edukator ini adalah melihat kecenderungan anak didiknya, apa yang disukai oleh mereka dan itu yang dibantu dikembangkan, bukan dipaksakan untuk semua belajar SAINS, Math, dsbnya. hehe
Jumlah murid dalam 1 kelas juga dibatasi maksimum 20 orang, rata-rata kelas di finlandia itu berisi 16 orang siswa.
Pendidikan difinlandia juga lebih memfokuskan pada experimental/applied sains dibanding text book, jadi para edukator akan membawa alat peraga kedalam kelas dan mengajak murid2x untuk bereksperimen dgn hal tersebut.
Grading dilakukan atas dasar kemampuan verbal, numerik dan pengetahuan bukan subjek per subjek.
Setelah kamu berusia 16 thn yang artinya tleah menjalani minimal 9 thn pendidikan dasar (SD kelas 1 di finlandia dimulai ketika kamu berusia 7 thn) maka kamu akan masuk pada pendidian lanjutan, disini kamu telah dikelompokan sesuai dengan preferensi kamu apakah ingin masuk sekolah kejuruan (mungkin setara SMK) atau academic school untuk nantinya dapat masuk ke universitas.
Singkat cerita, tidak ada ranking, tidak ada kompetisi atau pemisahan diantara para murid.
Guru-guru diberikan otonomi seluas-luasnya untuk menentukan bagaimana caranya mengajar, bahkan mereka dapat menentukan text book apa yang akan digunakan.
Motto edukator di Finlandia adalah mereka mempersiapkan anak murid mereka untuk belajar bagaimana caranya belajar didalam kehidupan dan dunia ini bukan belajar untuk menghadapi ujian-ujian dan khawatir dengan rangking, dsbnya.
misal, setelah jam istirahat jeda sekolah dasar di finlandia yaitu 75 menit mereka akan kembali ke kelas dan hal yang ditanyakan oleh edukator disana adalah apa yang kamu lakuan selama 75 menit itu.
Kemudian dari jawaban-jawaban yang ada edukator ini akan mengarahkan satu pembahasan, misalnya ada yang menjawab tadi melihat kucing maka mungkin si edukator ini akan mulai menjelaskan mengenai kucing seperti dari mana asalnya, apa nama latinnya, habitatnya, dsbnya.
Anak lain mungkin menceritakan mengenai melihat mobil permainan jungkat-jungkit, maka akan diceritakan mengenai sains dibalik mainan jungkat-jungkit itu.
So,menurut saya semua faktor ini sangat berpengaruh dgn bagaimana anak belajar, ujian sebenarnya bukan seberapa bagus nilai ujian anak didik namun seberapa paham si anak mengenai hal-hal yang terjadi disekelilingnya dan seberapa besar dia dapat menerapkan pengetahuannya dalam kehidupannya.
sumber:http://edukasi.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar