Jumat, 15 Maret 2013
0 Makna hidup kaya menurut agama islam
Orang yang memiliki harta yang banyak lalu disebut kaya sedangkan pemilik harta sedikit lantas disebut miskin "
Sebenarnya, siapakah si kaya itu dan siapakah si miskin itu?
Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.” (HR. Bukhari dan Muslim )
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya "Madarijus Salikin" menjelaskan makna kaya.
Kaya atau berkecukupan adalah salah satu persinggahan suatu perjalanan.
Kaya ada dua macam:
1. Kecukupan karena dari Allah.
2. Tidak membutuhkan selain dari Allah.
Kedua-duanya merupakan hakikat kefakiran.
Kaya merupakan sebutan kepada pemilik secara sempurna.
siapa yang memiliki di satu sisi tapi tidak memiliki di sisi lain, berarti dia bukan orang yang kaya.
Maka sebutan kaya hanya layak diberikan kepada Allah semata, sedangkan selain Nya adalah fakir.
Tiga tingkatan kaya yaitu :
1. KAYA HATI
Yaitu keselamatan dari sebab, kepasrahan kepada hukum, dan pembebasan dari permusuhan.
Hakikat kaya hati adalah hanya bergantung kepada Allah semata, sedangkan hakikat kefakiran adalah
bergantung kepada selain Allah.
Jika seorang hamba bergantung kepada Allah, maka dia memperoleh tiga hasil, yaitu : 1.
Keselamatan dari sebab.
2. Kepasrahan kepada hukum. 3. Terbebas dari permusuhan.
Selamat dari sebab artinya tidak bergantung kepada sebab. tapi tempat bergantungnya adalah
kepada Pembuat sebab yaitu Allah.
Pasrah kepada hukum ada dua macam, yaitu :
- Pasrah kepada hukum agama yang bersifat perintah, yaitu menyesuaikan diri dan tidak
menentangnya.
- Pasrah kepada hukum alam yang berdasarkan taqdir, yang terjadi karena bukan pilihanya dan tidak
kuasa untuk menolaknya.
2. KAYA JIWA
Yaitu istiqomah terhadap Allah, keselamatan dari kebahagiaan dan riya'.
Kaya jiwa lebih tinggi dari kaya hati.
Sebagaimana diketahui perkara hati lebih sempurna dan lebih kuat dari perkara jiwa.
Namun di sini ada sentuhan lembut bahwa jiwa termasuk pasukan hati dan yang paling keras
penentangnya.
Dari jiwa inilah sesuatu bisa masuk.
Dari jiwa kecukupan bisa masuk ke dalam hati, dan dari jiwa kefakiran bisa masuk ke dalam hati.
Maka kekayaan jiwa ada tiga perkara, yaitu:
1. Istiqomah terhadap Allah.
2. Keselamatan jiwa dari bagian atau hal hal selain Allah dan tidak bergantung kepadanya.
3. Keselamatan dari riya', yaitu kehendak yang ditujukan kepada selain Allah.
3. Kaya karena pertolongan dari Allah.
Dalam hal ini ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Pengingatan Allah terhadap diri hamba.
2. Senantiasa memperhatikan ketetapan yang dibuat Allah.
3. Keberuntungan mendapatkan Nya.
Dalam atsar Ilahi disebutkan; Wahai anak Adam, carilah aku niscaya kamu akan mendapatkan Aku.
Jika kamu sudah mendapatkan Aku, maka kamu akan mendapatkan segala sesuatu, dan jika Aku
membuatmu tidak mendapatkan Aku, maka kamu tidak akan mendapatkan segala sesuatu.
Aku adalah yang paling kamu cintai dari segala sesuatu.
Siapa yang tidak mengetahui makna keberadaanya karena Allah dan keberuntunganmendapatkan
Allah, maka lebih baik baginya untuk menaburkan debu dikepalanya dan menangisi dirinya.
Semoga bermanfaat..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar