JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting memaparkan hubungan pemilukada DKI dengan pilpres 2014. Diusungnya Ahok dari partai Gerindra untuk mendampingi Jokowi pada pemilukada DKI, dinilai untuk menetralisir opini negatif etnis Tionghoa.
CEO Saiful Mujani Research and Consulting, Grace Natalie, menjelaskan opini yang beredar menyebutkan bahwa Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Prabowo Subianto, memaksakan Ahok menjadi calon wakil gubernur DKI untuk menetralisir opini negatif etnis Tionghoa dan masyarakat pada umumnya atas mantan Pangkostrad era Presiden Soeharto tersebut.
"Prabowo pernah diberhentikan sebagai perwira tinggi TNI oleh Dewan Kehormatan TNI karena terbukti atas hilangnya aktivis demokrasi tahun 1997. Aktivis yang hilang pun sampai saat ini tidak diketahui nasibnya," ujar Grace di Morrisey Apartement, Minggu (23/9/2012).
Grace menuturkan Prabowo juga mendapat posisi pertama dari hasil survei yang dilakukannya pada warga Jakarta tanggal 7-11 September, dimana responden ditanya siapa Presiden yang akan dipilih jika pemilihan diadakan sekarang.
"Prabowo menempati posisi pertama sebesar 19,1 persen, disusul Megawati sebesar 10,1 persen. Biasanya Prabowo dan Megawati bergantian menempati posisi satu dan dua, tetapi selisihnya tidak banyak. Tetapi di Jakarta, selisihnya cukup jauh," jelas mantan presenter TV One tersebut.
Grace menambahkan, pemilih Jokowi-Ahok mempunyai hubungan dengan pemilih Prabowo. Menurutnya bila pola itu terjadi, maka Prabowo bisa menjadi calon Presiden yang kuat karena pemilih kurang peduli dengan track record tokoh dan lebih mementingkan masalah yang sedang dihadapi sekarang.
CEO Saiful Mujani Research and Consulting, Grace Natalie, menjelaskan opini yang beredar menyebutkan bahwa Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Prabowo Subianto, memaksakan Ahok menjadi calon wakil gubernur DKI untuk menetralisir opini negatif etnis Tionghoa dan masyarakat pada umumnya atas mantan Pangkostrad era Presiden Soeharto tersebut.
"Prabowo pernah diberhentikan sebagai perwira tinggi TNI oleh Dewan Kehormatan TNI karena terbukti atas hilangnya aktivis demokrasi tahun 1997. Aktivis yang hilang pun sampai saat ini tidak diketahui nasibnya," ujar Grace di Morrisey Apartement, Minggu (23/9/2012).
Grace menuturkan Prabowo juga mendapat posisi pertama dari hasil survei yang dilakukannya pada warga Jakarta tanggal 7-11 September, dimana responden ditanya siapa Presiden yang akan dipilih jika pemilihan diadakan sekarang.
"Prabowo menempati posisi pertama sebesar 19,1 persen, disusul Megawati sebesar 10,1 persen. Biasanya Prabowo dan Megawati bergantian menempati posisi satu dan dua, tetapi selisihnya tidak banyak. Tetapi di Jakarta, selisihnya cukup jauh," jelas mantan presenter TV One tersebut.
Grace menambahkan, pemilih Jokowi-Ahok mempunyai hubungan dengan pemilih Prabowo. Menurutnya bila pola itu terjadi, maka Prabowo bisa menjadi calon Presiden yang kuat karena pemilih kurang peduli dengan track record tokoh dan lebih mementingkan masalah yang sedang dihadapi sekarang.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo | Editor: Gusti Sawabi
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com
"Prabowo pernah diberhentikan sebagai perwira tinggi TNI oleh Dewan Kehormatan TNI karena terbukti atas hilangnya aktivis demokrasi tahun 1997. Aktivis yang hilang pun sampai saat ini tidak diketahui nasibnya," ujar Grace di Morrisey Apartement, Minggu (23/9/2012).
BalasHapustaruhan judi Togel Sgp terpercaya