Jakarta - Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama melalui hitung cepat sejumlah survei dalam Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta unggul sebagai pemenang. Pekerjaan rumah pertama Jokowi-Ahok, membenahi birokrasi Jakarta.
Hal tersebut mencuat dalam diskusi Perspektif Indonesia "Kejutan Pemilukada DKI Jakarta dan Harapan Baru" di DPD RI Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (21/9/2012) yang menghadirkan Anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta AM Fatwa, Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi School Government (SSSG), Dosen Komunikasi UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto dan Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah.
Anggota DPD Provinsi DKI Jakarta AM Fatwa mengatakan tantangan pertama yang akan dihadapi Jokow-Ahok merupakan birokrasi pemprov DKI Jakarta. "Jokowi-Ahok sulit bekerja jika birokrasi tidak dibenahi terlebih dahulu," kata Fatwa yang juga mantan birokrat Pemprov DKI Jakarta ini.
Dia optimistis Jokowi-Ahok dapat membenahi birokrasi Pemprov DKI Jakarta. Dia yakin Jokowi-Ahok dapat membenahi birokrasi Jakarta. "Saya kira satu tahun pertama, Jokowi-Ahok bisa membenahi birokrasi Jakarta," cetus Fatwa yang juga aktivis Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Bagi Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi School Government (SSSG) Fadjroel Rachman paruh pertama periode Jokowi-Ahok di DKI Jakarta menjadi tahun-tahun sulit dalam membenahi birokrasi Jakarta. "Dua tahun pertama bagi Jokowi-Ahok menjadi tahun yang sulit dalam membenahi birokrasi di Jakarta. Jika tidak dibenahi, agenda program kerja Jokowi-Ahok akan sia-sia," papar Fadjroel.
Modal ekspektasi publik yang luar biasa dimiliki Jokowi-Ahok, kata Fajdroel harus menjadi energi positif dalam memimpin Jakarta. Jokowi-Ahok, kata Fajdroel, minimal mampu mengelola harapan publik Jakarta. "Minimalnya, mereka mampu mengelola harapan publik Jakarta. Jangan sampai disia-siakan," tambah Fadjroel.
Hal senada juga disampaikan pengamat komunikasi politik dari UIN Jakarta Gun-Gun Heryanto. Menurut dia, dua setengah tahun pertama menjadi Gubernur DKI Jakarta akan menjadi turbulensi Jokowi-Ahok baik di birokrasi DKI Jakarta maupun struktur politik di legislatif. "100 hari pertama hingga 2,5 tahun akan menjadi turbulensi bagi Jokowi-Ahok," kata Gun Gun.
Beberapa isu penting yang dikampanyekan pasangan Jokowi-Ahok di antaranya soal kemacetan, banjir, kemiskinan serta kesejahteraan rakyat. Semua isu tersebut dipastikan melalui saluran birokrasi. Akhirnya, birokrasi DKI Jakarta menjadi pintu masuk perubahan yang ditawarkan Jokowi-Ahok. Sekarang semua kembali keada Jokowi-Ahok untuk mereformasi birokrasi DKI Jakarta. [mdr]
Rekomendasi Untuk Anda
Anggota DPD Provinsi DKI Jakarta AM Fatwa mengatakan tantangan pertama yang akan dihadapi Jokow-Ahok merupakan birokrasi pemprov DKI Jakarta. "Jokowi-Ahok sulit bekerja jika birokrasi tidak dibenahi terlebih dahulu
BalasHapustogel singapore