Sejumlah lembaga survei menyebut elektabilitas partai Islam turun.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Mustafa Kamal, merasa heran dengan dikotomi partai Islam dan non Islam atau nasionalis yang dimunculkan sejumlah lembaga survei belakangan ini. Riset seperti ini seharusnya tidak perlu diangkat.
“Misalkan, elektabilitas partai-partai Islam disebut-sebut turun atau jatuh. Seolah-olah elektabilitas PKS turun karena kami partai Islam," ujar Mustafa di Jakarta hari ini.
"Padahal elektabilitas Demokrat dan PDIP juga turun. Hanura turun, Golkar pun sempat turun meski naik lagi,” lanjut dia.
PKS, Mustafa melanjutkan, mengaku tak suka dengan dikotomi antara partai Islam dan nasionalis itu. “Ini dikotomi gaya Orde Baru, seakan-akan partai berbasis agama tak laku, sedangkan partai nasionalis laku. Padahal, sekarang pun partai nasionalis ‘jualan’ agama,” ujar dia.
PKS, Mustafa melanjutkan, mengaku tak suka dengan dikotomi antara partai Islam dan nasionalis itu. “Ini dikotomi gaya Orde Baru, seakan-akan partai berbasis agama tak laku, sedangkan partai nasionalis laku. Padahal, sekarang pun partai nasionalis ‘jualan’ agama,” ujar dia.
Partai Menengah
Mustafa menilai, istilah partai Islam itu lebih tepat diganti dengan "partai menengah," karena sejumlah partai yang berbasis agama seperti PKS, PPP, dan PAN memang berada di deretan partai menengah.
“Jadi lebih tepat bila dikatakan, partai-partai menengah saat ini sedang diuji, apakah elektabilitas mereka akan naik atau turun pada Pemilu 2014,” kata Mustafa.
Ketua Fraksi PKS itu menambahkan, memang tak mudah bagi PKS sebagai partai kader untuk memposisikan diri. “Apakah kami hendak terbuka menerima semua kalangan untuk melengkapi potensi partai – namun di kemudian hari bisa kelimpungan jika berbagai kalangan itu menimbulkan masalah, atau bagaimana,” terang Mustafa.
Beberapa waktu, beberapa lembaga survei seperti Lembaga Survei Nasional (LSN) memang menyebutkan tingkat elektabilitas partai-partai politik berbasis massa Islam seperti PKS, PAN, PPP, dan PKB cenderung turun.
Ketua Fraksi PKS itu menambahkan, memang tak mudah bagi PKS sebagai partai kader untuk memposisikan diri. “Apakah kami hendak terbuka menerima semua kalangan untuk melengkapi potensi partai – namun di kemudian hari bisa kelimpungan jika berbagai kalangan itu menimbulkan masalah, atau bagaimana,” terang Mustafa.
Beberapa waktu, beberapa lembaga survei seperti Lembaga Survei Nasional (LSN) memang menyebutkan tingkat elektabilitas partai-partai politik berbasis massa Islam seperti PKS, PAN, PPP, dan PKB cenderung turun.
Survei itu digelar tanggal 10-20 Juni 2012 di 33 provinsi seluruh Indonesia, mencakup 1,230 responden, dengan margin of error 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ren)
0 komentar:
Posting Komentar