Pembangunan Jakarta
Diperlukan Pemimpin Berbasis Birokrasi
Liputan6.com, Jakarta: Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat mengatakan untuk membangun Jakarta dengan cepat dan tegas, maka masyarakat DKI Jakarta membutuhkan seorang pemimpin berbasis birokrasi. Ia menjelaskan bila di negara-negara demokrasi sebenarnya lebih mengutamakan pembangunan berbasis masyarakat.
"Bagaimana partisipasi masyarakat dilibatkan dalam memutuskan prioritas pembangunan," ucap Cecep saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertema "Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta: Pembangunan Berbasis Birokrasi atau Berbasis Masyarakat" di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Rabu (12/9).
Lebih lanjut Cecep menjelaskan, pembangunan berbasis birokrasi di Jakarta biasanya yang berperan penting adalah birokrat pemerintah. Artinya, yang paham dalam pembangunan adalah para birokrat.
"Untuk masyarakat Jakarta yang berkarakter menginginkan sesuatu dengan cepat, maka Jakarta ideal dengan sistem pembangunan berbasis birokrasi karena keunggulan dari pembangunan berbasis masyarakat adalah pembangunan yang lebih cepat," ungkap Cecep.
Kalau pembangunan berbasis masyarakat, imbuh Cecep, memang lebih demokratis, namun butuh waktu lama yang sebenarnya kurang disukai masyarakat Jakarta. Dari dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di putaran kedua nanti, keduanya merupakan pemimpin yang bisa dikatakan berprestasi," ucapnya.
Namun Cecep memaparkan, untuk pengalaman birokrasi di Jakarta, Fauzi Bowo alias Foke jauh lebih berpengalaman. Sebab sebelumnya dia telah menjabat sebagai wakil gubernur DKI dan pada sekarang ini sedang menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Hasil kerja Foke pun sudah terbukti berhasil walaupun masih ada kekurangan. Lagipula, apa yang bisa diterapkan di Solo belum tentu bisa diterapkan di Jakarta dengan jumlah penduduk yang besar dan masalah yang berlimpah," tuturnya.(AIS)
"Bagaimana partisipasi masyarakat dilibatkan dalam memutuskan prioritas pembangunan," ucap Cecep saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertema "Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta: Pembangunan Berbasis Birokrasi atau Berbasis Masyarakat" di Universitas Al Azhar, Jakarta Selatan, Rabu (12/9).
Lebih lanjut Cecep menjelaskan, pembangunan berbasis birokrasi di Jakarta biasanya yang berperan penting adalah birokrat pemerintah. Artinya, yang paham dalam pembangunan adalah para birokrat.
"Untuk masyarakat Jakarta yang berkarakter menginginkan sesuatu dengan cepat, maka Jakarta ideal dengan sistem pembangunan berbasis birokrasi karena keunggulan dari pembangunan berbasis masyarakat adalah pembangunan yang lebih cepat," ungkap Cecep.
Kalau pembangunan berbasis masyarakat, imbuh Cecep, memang lebih demokratis, namun butuh waktu lama yang sebenarnya kurang disukai masyarakat Jakarta. Dari dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di putaran kedua nanti, keduanya merupakan pemimpin yang bisa dikatakan berprestasi," ucapnya.
Namun Cecep memaparkan, untuk pengalaman birokrasi di Jakarta, Fauzi Bowo alias Foke jauh lebih berpengalaman. Sebab sebelumnya dia telah menjabat sebagai wakil gubernur DKI dan pada sekarang ini sedang menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Hasil kerja Foke pun sudah terbukti berhasil walaupun masih ada kekurangan. Lagipula, apa yang bisa diterapkan di Solo belum tentu bisa diterapkan di Jakarta dengan jumlah penduduk yang besar dan masalah yang berlimpah," tuturnya.(AIS)
0 komentar:
Posting Komentar