JIKA Aburizal Bakri yang akrab disapa dengan nama Ical itu telah buru-buru mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden RI 2014 dari Partai Golkar, maka ada satu “Ical” yang sebetulnya lebih layak didukung untuk jadi Presiden RI 2014-2019, yakni DR. Rizal Ramli.
Membandingkan dua sosok, Aburizal dengan Rizal Ramli, sungguh memang memiliki perbedaan yang cukup jauh. Aburizal meski saat ini sebagai “penguasa” Partai Golkar, tapi tidak serta-merta akan mulus menuju kursi RI-1, sebab biarpun Aburizal memiliki banyak uang, namun ia akan dihadang oleh sejumlah “masalah besar” yang boleh jadi membuat rakyat Indonesia tidak akan memilihnya. Yakni masalah Lumpur Lapindo, isu dugaan kasus lilitan Pajak, dan persepsi sejumlah kalangan yang menilai Aburizal maju sebagai capres adalah karena hanya ingin memburu ambisi kekuasaan yang lebih tinggi lagi, bukan murni karena kepentingan masyarakat apalagi untuk sebagai pengabdian kepada rakyat miskin. Sebab sejauh ini, Ical dianggap tak memiliki track-record sebagai pembela kepentingan rakyat secara tajam dan idealis, semua yang nampak hanyalah untuk kepentingan organisasi politiknya. Kalaupun sekarang aktif mencanangkan Program “Membangun Indonesia dari Desa”, maka itu hanyalah sebagai program partai yang bertujuan untuk “membujuk” masyarakat agar memilihnya nanti sebagai presiden. Pertanyaannya, mengapa ketika masih menjabat sebagai menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Aburizal tidak melakukan terobosan seperti itu sejak dulu?
Hal ini sangat berbeda jauh dengan Rizal Ramli yang dikenal sebagai “Sang Pendobrak” yang sejak dulu memang giat melakukan gerakan-gerakan “pembelaan” terhadap nasib rakyat kecil, dan senantiasa berjuang untuk menegakkan Kedaulatan Rakyat, Kedaulatan Ekonomi, Kedaulatan Hukum, Kedaulatan Berbangsa dan Bernegara, yang kesemuanya untuk kesejahteraan, kemakmuran dan kedamaian serta kenyamanan Rakyat Indonesia. Bahkan, Rizal Ramli tak gentar sedikit pun melakukan “perlawanan” kepada pemerintahan yang dinilai tidak pro-terhadap rakyat, mulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto, hingga SBY pun sempat dituduh sebagai pembohong.
Inilah profil singkat DR. Rizal Ramli: Lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1953, adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian, kemudian lanjut sebagai Menteri Keua-ngan pada Kabinet Persatuan Nasional periode Presiden Abdurrahman Wahid. Pengagum Einstein ini sempat menikmati bangku kuliah di Jurusan Fisika Institut Teknologi Bandung, tetapi akhirnya mendapatkan gelar doktor ekonomi dari Universitas Boston pada tahun 1990. Ia mendirikan Komite Bangkit Indonesia (KBI) dan saat ini sekaligus menjabat sebagai ketua.
Di masa pemerintahan presiden Soeharto, Ramli pernah di-tahan karena memprotes pemi-lihan kembali Soeharto pada tahun 1978. Sekembalinya dari Amerika Serikat setelah menye-lesaikan pendidikan Doktor ekonominya, Ramli bersama beberapa orang ekonom lain seperti Laksamana Sukardi mendirikan ECONIT Advisory Group. Ia pernah pula menjadi KABULOG (Kepala Badan Urusan Logistik).
Ketika masih aktif sebagai Managing Director ECONIT, Dr Rizal Ramli dan rekan-rekannya di lembaga think-tank ekonomi independen ini sering mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru. Misalnya saja kritik terhadap kebijakan Mobil Nasional, Pupuk Urea, Pertambangan Freeport, dan sebagainya.
Kiprah Dr Rizal Ramli di pemerintahan diawali dengan menjadi Kepala Bulog pada masa Pemerintahan Gus Dur. Meskipun tidak lama menjabat sebagai Kabulog, banyak terobosan penting dilakukannya untuk memperbaiki kinerja Bulog.
Kiprah Dr Rizal Ramli di pemerintahan diawali dengan menjadi Kepala Bulog pada masa Pemerintahan Gus Dur. Meskipun tidak lama menjabat sebagai Kabulog, banyak terobosan penting dilakukannya untuk memperbaiki kinerja Bulog.
Rizal Ramli mereformasi Bulog menjadi lembaga yang lebih transparan dan accountable, misalnya saja dengan penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget. Selama kepemimpinan Dr Rizal Ramli, Bulog berhasil melakukan penghematan dan pe-ningkatan efisiensi biaya yang cukup signifikan sehingga menghasilkan surplus yang cukup besar. Ia juga melakukan penyederhanaan dan konsolidasi rekening-rekening Bulog yang sebelumnya berjumlah 117 rekening menjadi hanya sembilan rekening saja.
Selama kepemimpinan Dr Rizal Ramli di Bulog inilah dilakukan proses restrukturisasi untuk mempersiapkan Bulog menjadi Perusahaan Umum (Perum).
Menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Dr Rizal Ramli diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000. Beberapa hari setelah diangkat sebagai Menko menggantikan Kwik Kian Gie, Dr Rizal Ramli mencanangkan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi. Program percepatan pemulihan ekonomi tersebut meliputi:
1).Menciptakan stabilitas di sektor finansial; 2).Meningkatkan kesejahteraan rakyat di pedesaan untuk memperkuat stabilitas sosial-politik; 3).Memacu pengembangan usaha skala mikro dan usaha kecil menengah (UKM); 4).Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani; 5).Mengutamakan pemulihan ekonomi berlandaskan investasi daripada berlandaskan pinjaman; 6).Memacu peningkatan ekspor; 7).Menjalankan privatisasi bernilai tambah; 8.Melaksanakan desentralisasi ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan fiskal; 9).Mengoptimalkan pemanfaatan suberdaya alam; dan 10).Mempercepat restrukturisasi perbankan.
Selama kepemimpinan Dr Rizal Ramli di Bulog inilah dilakukan proses restrukturisasi untuk mempersiapkan Bulog menjadi Perusahaan Umum (Perum).
Menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Dr Rizal Ramli diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000. Beberapa hari setelah diangkat sebagai Menko menggantikan Kwik Kian Gie, Dr Rizal Ramli mencanangkan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi. Program percepatan pemulihan ekonomi tersebut meliputi:
1).Menciptakan stabilitas di sektor finansial; 2).Meningkatkan kesejahteraan rakyat di pedesaan untuk memperkuat stabilitas sosial-politik; 3).Memacu pengembangan usaha skala mikro dan usaha kecil menengah (UKM); 4).Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani; 5).Mengutamakan pemulihan ekonomi berlandaskan investasi daripada berlandaskan pinjaman; 6).Memacu peningkatan ekspor; 7).Menjalankan privatisasi bernilai tambah; 8.Melaksanakan desentralisasi ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan fiskal; 9).Mengoptimalkan pemanfaatan suberdaya alam; dan 10).Mempercepat restrukturisasi perbankan.
Dan seharusnya, orang seperti Rizal Ramli inilah yang patut dipertahankan sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tetapi sungguh disayangkan, Rizal Ramli tentulah dinilai akan menjadi “pengacau” bagi para koruptor jika terus diberi posisi dalam pemerintahan. Sehingga itu, Rizal Ramli (Ical) yang ini lebih patut dan tepat didukung menjadi Presiden RI 2014 mendatang!
Menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Kedaulatan
Rizal Ramli sebetulnya saat ini telah mengakui dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Kedaulatan. Sayangnya, Rizal Ramli masih gampang “digoyang dan dibujuk” oleh para penjilat dari partai politik maupun ormas-ormas lainnya. Sehingga Rizal Ramli kadang mengabaikan “kewajibannya” sebagai Ketua Dewan Pembina di Partai Kedaulatan.
Rizal Ramli sebetulnya saat ini telah mengakui dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Kedaulatan. Sayangnya, Rizal Ramli masih gampang “digoyang dan dibujuk” oleh para penjilat dari partai politik maupun ormas-ormas lainnya. Sehingga Rizal Ramli kadang mengabaikan “kewajibannya” sebagai Ketua Dewan Pembina di Partai Kedaulatan.
Padahal sebetulnya Partai Kedaulatan memiliki potensi yang sangat besar untuk menjelma menjadi salah satu parpol besar di 2014. Jika saja Rizal Ramli ingin memperlihatkan “jati-dirinya” sebagai sang pendobrak, maka langkah yang sangat tepat untuk segera ditempuh oleh Rizal Ramli adalah serius, fokus dan konsentrasi mendesain strategi kemenangan bersama “hanya” dengan Partai Kedaulatan, bukan berencana bergabung dengan partai-partai besar atau kecil yang dinilai tidak steril lagi dengan kepentingan rakyat. Jangan lupa, SBY bisa mulus mencalonkan diri sebagai presiden karena serius “melahirkan” lalu membina Partai Demokrat.
Sehingga itu, sikap tegas dari Rizal Ramli sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang harus dimulai dari perjuangan Partai Kedaulatan. Dan ini adalah kesempatan terakhir bagi Rizal Ramli agar dapat lebih menajamkan diri sebagai Calon Presiden 2014 mendatang. Tunggu apalagi! Bukan waktunya mengajar orang berenang saat diketahui orang tersebut telah beberapa saat lagi akan tenggelam. Karena sudah saatnya Rakyat Berdaulat!!!
Lagi pilih-pilih BO Situs Togel Aman & Terpercaya??
BalasHapusMerapat disini yuk POIN4D ingin membagikan bonus nih.. Ayooo Buruan...
Hot Promo :
* Bonus New Member 10rb
* Bonus Spin Hadiah 500rb
* Bonus Referal 2% seumur hidup
* Disc terbesar 29%-66%
Buruan jangan sampai tidak kebagian...
untuk info lebih lanjut https://goo.gl/1nRauX
togel online