Jam matahari yang kalau malam sudah pasti tak bisa digunakan.
Kata clocca ini sudah digunakan sejak 700 tahun lalu. Seiring kemajuan zaman, jam yang digunakan sebagai alat penanda waktu pun mengalami perkembangan. Inilah beberapa di antaranya!
Jam Matahari
Adalah alat penanda waktu paling tua yang pernah dipakai manusia. Jam ini dikenal sejak zaman Babilonia, sekitar tahun 2000 Sebelum Masehi (SM).
Cara kerja jam ini adalah dengan melihat panjang atau pendek bayangan benda yang terkena sinar matahari. Bayangan panjang menandakan hari baru dimulai alias pagi. Nah, semakin pendek bayangan, hari semakin siang.
Hingga akhirnya bayangan kembali menjadi panjang, dan itu pertanda hari telah mendekati malam. Sayangnya, jam matahari ini tidak bisa digunakan saat malam hari.
Masih sering kita lihat di film-film, kan, ya?
Jam ini juga merupakan salah satu penanda waktu yang digunakan pada zaman dulu. Alat ini terdiri atas dua tabung gelas yang dihubungkan oleh sebuah saluran sempit.
Cara kerja alat ini adalah pasir yang ada di salah satu tabung (di atas) akan mengalir ke tabung di bawahnya melalui saluran penghubung yang sempit tersebut. Jika semua pasir telah mengalir ke tabung yang ada di bawahnya, maka satuan waktu tertentu (misalnya satu jam) telah terlewati.
Kemudian, jam pasir itu pun dibalik lagi untuk mengukur waktu kembali. Di sebut jam pasir karena material yang dipakai adalah pasir, yang memang memiliki kecepatan yang stabil saat mengalir.
Jam Mekanik
Jam mekanik ditemukan pada akhir tahun 100 Masehi di Cina, namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Kemudian, pada tahun 1200-an, jam mekanik mulai dikembangkan di Eropa.
Jam mekanik yang kelihatannya rumit.
Salah satu jam mekanik generasi pertama, saat ini masih tersimpan di Katedral Salisbury, Inggris. Jam ini dibuat tahun 1386.
Jam Baterai
Jam yang menggunakan tenaga baterai pertama kali diciptakan oleh Alexander Bain, tahun 1840, di Inggris. Jam ini umumnya memiliki roda penyeimbang dan bandul atau batang kristal kuarsa kecil untuk menyesuaikan waktu.
Baterai akan menggetarkan roda, bandul atau kuarsa, dan mengubah getaran itu menjadi energi listrik, yang selanjutnya mampu menggerakkan jarum jam.
Lebih akurat dan lebih pasti.
Jam jenis ini menggunakan standar frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. Dibandingkan jam jenis lain, jam atom jauh lebih akurat.
Penemuan jam atom pada tahun 1949 ini menyebabkan persetujuan internasional yang menjelaskan satuan detik sebagai dasar dari waktu atomik.
Kemudian, pada tahun 1994, ilmuwan sedunia sepakat untuk mendefinisikan satu detik sebagai 9.192.631.770 kali daur radiasi yang dipancarkan oleh atom.
Sumber : www.kidnesia.com
0 komentar:
Posting Komentar