Meski calon Gubernur yang didukungnya kalah dalam penghitungan cepat (quick count) Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua, Ketua FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab menghimbau kepada seluruhnya kadernya untuk tidak berputus asa.
“Banyak jalan menuju Mekkah. Kewajiban kita berjuang, Allah SWT yang menentukan kemenangan. Dalam kamus juang Islam tak ada kata kalah, yang ada kemenangan tertunda. Tak apa dibilang kalah, asal jangan salah,” tegas Habib Rizieq,
Habib Rizieq juga meminta kadernya tidak terpancing dan secara emosional jika ada pihak-pihak lain yang menyinggung kegagalan Fauzi Bowo di Pemilukada DKI Jakarta. “Gagal itu biasa, asal tidak putus asa. Gagal rencana pertama, masih ada rencana kedua dan berikutnya,” ucapnya.
Ia mengatakan yang terpenting saat ini, adalah segera membentuk Majelis Syura Ulama, untuk mengawasi dan menjaga agar Gubernur yang terpilih bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik hingga akhir jabatan. Serta kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, tidak melanggar agama.
“Ayo bentuk Majelis Syura Ulama untuk awasi dan jaga agar Gubernur terpilih bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik hingga akhir jabatan. Ayo, dengan ikhlas kita berjuang, Insya Allah berkah dan menang,” tandasnya,
Imbauan yang baik, dan adem. Tugas kita, setidaknya saya, adalah banyak berdoa: “ya Allah…, mudah-mudahan ke depan ihwal imbauan yang “baik dan adem” begini menjadi “ciri khas” FPI…, amiin.”
Juga imbauan yang “kreatif” karena “mengadopsi” istilah ”banyak jalan menuju Roma”menjadi “banyak jalan menuju Mekkah”, serta pemeo “kegagalan adalah sukses yang tertunda” menjadi “Dalam kamus juang Islam tak ada kata kalah, yang ada kemenangan tertunda.” Dan laksana penyair, Habib Rizieq mengucapkan kata serupa larik puisi: “Tak apa dibilang kalah, asal jangan salah.”
Dengan kata-kata, Tuhan menyampaikan Firman-Nya, dan dengan kata-kata pula para perawi Hadist sahih mengabadikan riwayat Rasulullah SAW. Subhanallah wa bihamdih….
Dengan kata-kata, hanya dengan kata-kata yang teduh dan adem dalam menafsir Firman dan Hadist, para kyai dan ulama berhasil membimbing jutaan ummat Islam menempuh jalan menuju Mekkah untuk kemudian menyeberang ke surga. Subhanallahil’azhim….
Dalam kata-kata, jihad bukan sekadar menyoal menang kalah, bukan melulu menentukan benar salah, dan yang terpenting serta terutama adalah tidak bersimbah darah.
Dan seperti istilah lama berkata, “Apa yang dari hati akan sampai ke hati”, maka kata-kata yang bijaksana tidak akan kehilangan kebenaran maknanya meski hanya disampaikan secara lirih serupa bisikan dan kemudian mengendap di hati—-dan tidak bertambah besar pula maknanya hanya karena diteriakkan dengan bantuan towa penggelegar suara yang sekadar menambah gaduh kebisingan lantas bersekutu dengan kebisingan lainnya.
Banyak jalan menuju Mekkah. Kewajiban kita berjuang, Allah SWT yang menentukan kemenangan. Dalam kamus juang Islam tak ada kata kalah, yang ada kemenangan tertunda. Tak apa dibilang kalah, asal jangan salah,” tegas Habib Rizieq,
BalasHapustogel singapura