Bisa ular diyakini mampu mengobati tumor, kanker dan diabetes akut, bila diketemukan cara mengkonversinya menjadi obat melawan penyakit-penyakit mematikan itu.
Para peneliti Australia dan Amerika di Australian National University (ANU), Canberra, Queensland, Australia, dalam penelitiannya menemukan, bisa ular dan urutan jaringan gen ular menunjukkan bahwa bisa (racun) tidak hanya berkembang dari sel-sel biasa, tapi juga dapat berbalik menjadi protein berbahaya.
Gavin Huttley, salah satu peneliti Australia, mengatakan racun ular terbukti berevolusi kembali ke jaringan regular yang bisa dikembangkan untuk obat penyakit mematikan seperti kanker dan diabetes.
Bisa ular biasanya menyerang jalur fisiologis seperti umumnya banyak penyakit manusia. Namun, menurut Huttley, bila ilmuwan bisa menemukan molekul racun ular dapat berubah bentuk, maka pada saat itu juga dapat dikembangkan menjadi obat-obat baru melawan penyakit-penyakit mematikan.
Bisa ular, misalnya, menyebabkan sel-sel kanker pembuluh darah mendapat asupan makanan (protein) dan mempercepat kematian. Jika pemetaan konversi racun menjadi obat dapat ditemukan, maka bisa ular akan menjadi pengobatan kanker yang lebih efektif.
“Ini memberikan gambaran bahwa racun molekul yang dapat membunuh manusia pada kenyataannya hanya turunan dari protein biasa,” ujar Hutteley , profesor dari ANU.
“Dengan mempelajari peristiwa-peristiwa molekular, Anda akan mendapatkan ide bagaimana membuat protein mampu menyasar fungsi-fungsi fisiologis tertentu,” ujarnya kepada AFP, Rabu kemarin (19/9).
Racun ular, kata Huttley, seperti perusahaan obat kecil, yang dapat melakukan sejumlah besar percobaan dalam rentang waktu evolutif dengan molekul baru dan dapat dengan segera melihat bagaimana hasilnya.
Para ilmuwan telah melakukan penelitian internal tentang bisa ular dan mencoba memetakan perubahan asam amino yang terlibat dalam evolusi sel biasa menjadi racun dan kembali menjadi asam amino, tutur Huttely lagi.
“Ini adalah bukti bahwa kebalikan dari molekul beracun bisa dimodifikasi dan bermanfaat bagi organisme, yang tentu bakal menggembirakan dunia farmasi,” tambahnya. Ini hanya salah satu alat lain di gudang imu pengetahuan yang memberi kesempatan untuk memberantas penyakit-penyakit manusia yang mematikan.
0 komentar:
Posting Komentar