Sabtu, 30 November 2013

0 Belajar Tentang Makna Persahabatan dari Sang Mentari


“Jika Mentari tenggelam dan meredupkan cahayanya, cinta dan kasih ibu kepada anaknya tidak akan pernah hilang hingga akhir hayatnya”


      Hidup yang dikelilingi oleh sahabat sahabat baik,tentunya akan menjadikan hidup kita semakin indah. Menjalin suatu persahabatan,membutuhkan seni tersendiri. Menjaga dan melestarikannya ,sungguh membutuhkan kelapangan hati . Tanpa itu ,sebuah persahabatan tidak akan mampu melewati seleksi alam.
Dalam kurun waktu yang panjang,saya bersyukur,bahwa berada diantara orang orang yang beda bangsa,suku,agama,budaya dan latar belakang pendidikan /social,bukanlah halangan untuk menjalin persahabatan.Saya belajar dari hidup,bahwa ketika kita memberi,jangan pernah mengharapkan balasan dalam bentuk apapun.Baik materi,kemudahan atau fasilitas apapun.
Sisi lain adalah ,menghargai setiap pemberian ,sekecil apapun. Kendati hanya dalam ujud sebuah ucapan selamat. Karena hal tersebut merupakan sebuah apresiasi dari orang lain bagi diri kita. Tidak semua hal,dinilai dari “harga” sebuah pemberian.Bahkan sebuah penghargaan ,adalah sesuatu yang tak dapat dinilai dengan sebuah harga.
Namun pengalaman pribadi saya,belum tentu menjadi pengalaman orang lain . Tetapi dari pengalaman hidup ini,saya ingin berbagi kepada semua orang.  Dengan berperdoman pada falsafah hidup:” Life is to share.Belajar dari pengalaman hidup sendiri,akan menghadirkan kearifan hidup.Tetapi kata orang bijak,jangan hanya belajar dari pengalaman hidup sendiri,belajarlah juga dari pengalaman hidup orang lain,karena hal tersebut akan mengantarkan kita kepada pencerahan hidup.

      Belajar Tentang Makna Persahabatan dari Sang Mentari
Hidup adalah sebuah proses pembelajaran diri tanpa akhir. Kita bisa belajar dari setiap kejadian ,betapapun kecilnya. Bahkan alam semesta bisa kita jadikan guru kita. Salam satu komponen dari alam itu adalah Sang Mentari.
Kita bisa belajar dari Sang Mentari,tentang makna dari sebuah persahabatan. Motto dari Kompasiana adalah sharing and connecting to the people.Yang berarti :” berbagi dan berhubungan dengan orang banyak” Mengetahui dan menghafal motto ini,tentunya adalah baik.Tetapi alangkah baiknya bila kita juga memahami bagaimana kita mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Kata kata”persahabatan di dunia maya” jangan sampai memberangus cara berpikir kita,bahwa persahabatan di Kompasiana ini adalah sesuatu yang semu.. Kendati sebagian besar antara kita belum saling ketemu face to face,tetapi esensial dari persahabatan itu sendiri adalah nyata. Alangkah malangnya ,bila seseorang mengira,bahwa realita itu hanyalah sesuatu yang bersifat phisik.,bisa dilihat dan diraba. Kalaulah realita hanya bersandar pada patokan ini,maka kita akan kehilangan akan makna : cinta, kesetiaan dan persahabatan. Karena ketiga aspek kehidupan ini, jelas bukan sesuatu yang bersifat phisik,tetapi ia berada diambang maya.yang tak terlihat dan tak teraba.,tapi bisa dirasakan .Bahkan ketiga unsur yang tak terlihat dan tak teraba ini ,justru menentukan akhlak kita sebagai makluk ciptaan Tuhan ,yang memiliki:cinta,persahabatan dan kesetiaan.

      Sang Mentari Berbagi Kehangatan.,tapi tidak menghanguskan.
Ciri ciri inilah yang patut kita terapkan dalam menjalin hubungan persahabatan(conncecting to the people). Adalah agar kehadiran kita ,baik dalam memberikan komentar ,maupun saat saat membalas komentar,hendaknya selalu menampilkan kata kata yang menghangatkan. Jangan sampai komentar kita menghanguskan nilai persahabatan yang akan atau sudah terjalin.

      Sang Mentari selalu memberi dan tidak pernah mengharapkan balasan
Mudah diucapkan,tetapi terkadang sulit untuk diterapkan. Memberi tanpa mengharapkan balasan.dapat kita aplikasikan dalam kegiatan kita sebagai sesama Kompasianers.. Sekalipun kita sudah memberikan komentar pada tulisan sahabat kita,belum tentu ia akan serta merta membalas kunjungan kelapak kita. Bila hal ini terjadi,kita tidak perlu berkeluh kesah,karena Matahari sudah memberikan contoh nyata ,di sepanjang jalan hidup kita. Ia memberikan kehangatannya kepada dunia,tanpa menunggu diberikan sesuatu.

Mentari selalu mencerahkan
Ketika Sang Mentari terbit,maka ia mengusir semua kegelapan. Memberikan pencerahan dari ujung  dunia yang satu keujung dunia lainnya.Jadilah kita terang bagi sesama.dimanapun kita berada. Minimal jadilah terang,untuk dapat menerangki jalan ,.bukan hanya bagi diri sendiri,tetapi juga bagi sesama
Konsisten dan persistensi
Sebuah persahabatan janganlah meniru gaya coca cola.,begitu mengebu gebu dan sesaat kemudian meredup dan diam. Memang diakui,bahwa dalam menjalin hubungan persahabatan,tidak jarang ada pasang surutnya. Namun tentunya kita harus senantiasa menjadikannya suatu persahabatan yang konsisten dan persistensi. Ibarat Matahari ,yang selalu terbit tiap pagi dan tenggelam ketika senja merangkul bumi.
Alangkah indahnya.hidup bila dalam mengaplikasikan sharing and connecting to the people, landasan yang kita gunakan adalah mendapatkan teman dan sahabat sebanyak mungkin,dengan menghindari diri dari segala sesuatu yang dapat menciptakan suasana permusuhan.
Semoga kita bisa saling berbagi dan mengingatkan. 




Berbagai sumber 

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates