MA'AF APAKAH ISTRI ANDA: - BaweL - Banyak omong - Cerewet - Suka marah-marah kepada Anda?
Dan Anda merasa tertekan jiwa, ingin meledak amarahnya?
Tunggu dulu…. ada baiknya Anda membaca kisah indah di bawah ini… sok atuh…
Alkisah....
Seorang Badui Arab datang ingin menghadap Umar bin Khattab. Ia berharap Umar akan memberikan nasehat dan jalan keluar atas persoalan rumah tangga yang tengah dihadapinya. Sebagai suami ia merasa sudah tidak punya harga diri, selalu saja menjadi objek omelan dan kekesalan sang Istri.
Pas sampai di muka pintu rumah khalifah Umar, pria ini ragu dan berdiri di depan pintu menunggu Umar keluar. Ia mendengar istri Umar bersuara keras pada suaminya dan membantahnya, sementara ia tak mendengar Umar membalas ucapan istrinya.
Pria itu lalu berbalik hendak pergi, sambil berkata “Jika begini keadaan Umar dengan sifat keras dan tegasnya dan ia seorang amirul mukminin, maka bagaimana dengan keadaanku..?”
Umar keluar dan ia melihat orang itu hendak berbalik dan pergi dari pintu rumahnya. Dipanggilnya pria itu dan berkata “Apa keperluanmu, wahai saudaraku ?”
“Wahai Amirul Mukminin, semula aku datang hendak mengadukan kejelekan akhlak istriku dan sikapnya yang membantahku. Lalu aku mendengar istrimu berbuat demikian, maka aku pun kembali sambil berkata, ‘Jika demikian keadaan Amirul Mukminin bersama istrinya, maka bagaimana dengan keadaanku?’”
Umar menjawab, “Wahai saudaraku..sesungguhnya aku bersabar atas sikapnya itu karena hak-haknya padaku.”
“Dia yang memasakkan makananku, yang mencucikan pakaianku, yang menyusui anak-anaku dan hatiku tenang dengannya dari perkara yang haram. Karena itu aku bersabar atas sikapnya.”
Jawaban Umar membuat pria tercenung kemudian berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, demikian pula istriku”.
Umar berkata, “Oleh karena itu, BERSABARLAH atas sikapnya, wahai saudaraku…”
Dan Anda merasa tertekan jiwa, ingin meledak amarahnya?
Tunggu dulu…. ada baiknya Anda membaca kisah indah di bawah ini… sok atuh…
Alkisah....
Seorang Badui Arab datang ingin menghadap Umar bin Khattab. Ia berharap Umar akan memberikan nasehat dan jalan keluar atas persoalan rumah tangga yang tengah dihadapinya. Sebagai suami ia merasa sudah tidak punya harga diri, selalu saja menjadi objek omelan dan kekesalan sang Istri.
Pas sampai di muka pintu rumah khalifah Umar, pria ini ragu dan berdiri di depan pintu menunggu Umar keluar. Ia mendengar istri Umar bersuara keras pada suaminya dan membantahnya, sementara ia tak mendengar Umar membalas ucapan istrinya.
Pria itu lalu berbalik hendak pergi, sambil berkata “Jika begini keadaan Umar dengan sifat keras dan tegasnya dan ia seorang amirul mukminin, maka bagaimana dengan keadaanku..?”
Umar keluar dan ia melihat orang itu hendak berbalik dan pergi dari pintu rumahnya. Dipanggilnya pria itu dan berkata “Apa keperluanmu, wahai saudaraku ?”
“Wahai Amirul Mukminin, semula aku datang hendak mengadukan kejelekan akhlak istriku dan sikapnya yang membantahku. Lalu aku mendengar istrimu berbuat demikian, maka aku pun kembali sambil berkata, ‘Jika demikian keadaan Amirul Mukminin bersama istrinya, maka bagaimana dengan keadaanku?’”
Umar menjawab, “Wahai saudaraku..sesungguhnya aku bersabar atas sikapnya itu karena hak-haknya padaku.”
“Dia yang memasakkan makananku, yang mencucikan pakaianku, yang menyusui anak-anaku dan hatiku tenang dengannya dari perkara yang haram. Karena itu aku bersabar atas sikapnya.”
Jawaban Umar membuat pria tercenung kemudian berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, demikian pula istriku”.
Umar berkata, “Oleh karena itu, BERSABARLAH atas sikapnya, wahai saudaraku…”
0 komentar:
Posting Komentar