Rabu, 10 Oktober 2012

0 Salah Kaprah tentang (TK/PAUD) Pendidikan Anak Usia Dini





        Dalam benak saya TK/PAUD atau Pendidikan anak usia dini  adalah sebuah wadah bermain anak . Di lembaga itu anak dapat belajar berteman, berinteraksi dengan lingkungan dan sedikit  mengurangi ketergantungannya pada orang tua.
Saat ini, pendidikan prasekolah tersebut sudah seperti dianggap wajib meskipun alasannya terkesan dipaksakan, dan tanpa dasar hukum yang jelas. Ketika anak akan daftar SD, hampir selalu ada pertanyaan “TK/PAUDnya dimana?”
Tapi oke lah, saya menerima hukum alam tersebut.  Kedua anak saya akhirnya melewatkan juga pendidikan berbayar itu. Selain sebagai tuntutan arus sosial masyarakat, juga untuk mengenalkan anak ke dunia sekolah. Harapan saya adalah sekeluarnya dari PAUD itu anak kita memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik.
Namun apa yang saya temui, ternyata jauh dari persepsi dan harapan saya. PAUD  malah menjadi ajang untuk belajar berhitung, membaca dan sebagainya yang seharusnya baru dimulai dari bangku sekolah dasar. Saya tidak bisa protes, lagi-lagi harus tunduk pada hukum alam dimana seluruh PAUD memang kondisinya demikian.
Beberapa orang tua murid di lingkungan saya merasa anaknya pintar dan hebat karena dalam usia 5 tahun sudah bisa membaca dan berhitung. Sebagian lagi merasa panik karena pada usia tersebut anaknya belum bisa melakukan hal yang sama. Parahnya, beberapa orang tua murid bahkan nge-les-kan anak kecilnya agar begitu masuk SD sudah bias baca tulis. Sementara itu dalam anggapan saya, pada usia anak, tahu atau bisa lebih dini tidak berarti pintar.
Jika punya pilihan, saya ingin memasukkan anak saya yang terakhir ke PAUD  yang menekankan kurikulumnya pada masalah bermain bersama, berteman, belajar sopan santun dan belajar meningkatkan rasa percaya diri. Sayangnya, dari mulai PAUD  rumahan sampai TK berlabel elit pun hampir sama, menjadi ajang curi start untuk mendahului belajar baca tulis……




0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates