Selasa, 18 September 2012

0 DUEL JOKOWI-FOKE: 5 Kecurangan Rawan Terjadi di Putaran Kedua


JAKARTA– Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu atau KIPP, Wahyudinata, mengatakan beberapa modus kecurangan rawan terjadi saat pemungutan suara pada Pilkada Jakarta putaran kedua, Kamis, 20 September.
Berikut beberapa kecurangan yang mungkin terjadi saat pemungutan suara menurut Wahyu:
1. Duplikasi Suara
Duplikasi suara dilakukan dengan menghitung ulang suara yang sudah dihitung sehingga jumlah suara dengan jumlah surat suaranya berbeda.
“Jadi surat suara yang sudah dihitung diletakkan di dekat surat yang belum dihitung,” kata Wahyu
2. Petugas Arahkan Pemilih
Kecurangan lain yang rawan terjadi saat pelaksanaan pemungutan suara adalah adanya petugas Komite Pelaksana Pemungutan Suara (KPPS) yang mengarahkan pemilih dan memengaruhi pemilih dengan berkerumun di sekitar TPS mengenakan atribut salah satu calon.
3. Tidak Celupkan Jari
“Ada petugas KPPS yang tidak mencelupkan jari,” katanya.
4. Mendokumentasikan hasil pencoblosan suara
5. Mengintimidasi Pemilih dan Pemantau
Kecurangan seperti yang disebutkan di atas pernah terjadi pada putaran pertama. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk ikut memantau pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara untuk mencegah terjadinya kecurangan serupa pada putaran kedua Pilkada Jakarta.
KIPP pun akan mengonsentrasikan relawan-relawan di Tempat Pemungutan Suara  yang dinilai rawan kecurangan seperti TPS di daerah padat penduduk.
“Kami akan fokus di TPS-TPS yang kami anggap pada putaran pertama petugas KPPS-nya curang,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, KIPP hanya memiliki 250 relawan untuk memantau 250 hingga 300 TPS dari awal sampai akhir pemungutan dan penghitungan suara.
“Tapi tetap prioritas kami di TPS yang rawan,” demikian Wahyudinata. (Antara/nel)

0 komentar:

Posting Komentar

 

ekoqren Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates